Sun. Jan 14th, 2024

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Demi Keselamatan Anggota Keluarga, Seorang Bapak Di Semarang Membunuh Anaknya

2 min read

Satu orang bapak di Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Sutikno Miji (59) menganiaya anak kandungnya yang bernama Guntur Surono (22) sampai sang anak meninggal dunia. Kejadian itu berlangsung di Tambangan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, pada Senin, 1 Januari 2024 kurang lebih jam 15.00 WIB.

Dia mengatakan nekat membunuh anaknya untuk keselamatan anggota keluarga yang lain. Sutikno pun tidak sanggup menahan tangis ketika dihadirkan pada jumpa pers di Mapolresta Semarang, pada Selasa, 2 Januari 2024.

Di depan polisi serta wartawan, dia mengatakan gelap mata menyaksikan kelakuan anaknya yang telah mengancam keselamatan anggota keluarga lainnya. “Iya, dirinya (korban) ancam ingin bunuh adik serta ibu kandungnya. sehingga saya pilih berkelahi dengan anak saya untuk keamanan keluarga yang lain,” ucapnya.

Peristiwa berawal ketika korban pulang ke rumah pada keadaan mabuk. Sesampainya di rumah, korban terus meracau sampai terlibat cekcok dengan adiknya yang berinisial JW (18).

Menyaksikan kedua anaknya bertikai, ibu korban teriak meminta tolong ke sang suami yang tengah ada di dapur. Sutikno kemudian mendatangi sang istri serta menyaksikan korban akan memukul adiknya memakai palu.

Dia pun mencoba melerai, akan tetapi korban justru mengambil pisau serta akan menusuk adiknya. waktu itu pun Sutikno menyuruh JW buat pergi. “Anak saya itu telah mabuk selama tiga hari dan ngepil, pulang malah ingin bunuh adiknya,” jelasnya.

Sesudah JW keluar, Sutikno pun terlibat perkelahian dengan korban. Waktu itu, Sutikno berencana melumpuhkan korban. akan tetapi emosinya membumbung sampai lepas kontrol serta mengakibatkan sang anak terbunuh.

“Kami telah biasa diancam serta dipukuli oleh korban, saat peristiwa maksud saya cuma melumpuhkan aja.”

“Saya lupa diri, ingin lumpuhkan aja supaya tidak buat onar. hingga peristiwa tidak dapat mengendalikan emosi rupanya sampai meninggal,” katanya.

Sesudah insiden, Sutikno berlari melaporkan insiden itu ke Ketua RT serta RW, yang setelah itu dilanjutkan ke pihak berwajib. Saat ini, Sutrisno pun pasrah dengan hukuman yang akan diterimanya setelah menganiaya sang anak sampai meninggal dunia.

“Saya pasrah, silakan saya dihukum,” imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *