Berita Sepakbola Prancis – Sepupu Diarra, Tewas dalam Teror Paris
2 min read
Lassana Diarra, salah satu pesepak bola berkebangsaan Prancis, tengah berduka. Pasalnya, keponakan dari Diarra menjadi korban meninggal dunia dalam insiden penyerangan yang dilakukan oleh serangan dari teroris. ISIS dikabarkan bertanggung jawab dalam insiden yang terjadi pada Jum’at malam 13/11/2015 tersebut.
Diarra ikut bertanding bersama timnas Prancis di Stade de France, St Dennis, Prancis saat Jum’at malam yang amat tragis tersebut. Pada laga persahabatan kontra Tim Panzer Jerman tersebut, Prancis mampu meraih kemenangan. Tuan rumah berhasil menyudahi perlawanan Jerman, dua gol tanpa balas.
Dalam laga tersebut, timnas Prancis mampu unggul 2-0 setelah gol yang berhasil dilesahkan oleh Oliver Giroud pada menit 45 serta Andre-Pierre Gignac pada menit ke 86.
Namun laga kemenangan Prancis pun sontak menjadi haru, karena adanya insiden teror yang dilakukan oleh kelompok teroris yang merupakan kelompok ISIS. Dari luar stadion, ada ledakan yang terjadi. Bahkan dibeberapa tempat lain yang berada di Paris. Oleh karena itu, suasana mencekam saat itu menyelimuti langit Paris.
Asta Diakite yang merupakan keponakan dari Lassana Diarra, juga menjadi korban atas tindakan yang dilakukan oleh kelompol ISIS tersebut. Dalam akun twitternya, pemain tengah yang bermain bersama Marseille tersebut menuliskan bahwa dengan sangat berat hati dirinya menerima kabar duka. Peristiwa yang terjadi di Paris serta St Dennis pada malam itu, sungguh sangat dramatis #PrayForPeace.
“Seperti yang sudah anda baca, secara pribadi saya sangat tersentuh atas peristiwa serangan ini. Sepupu saya yang bernama Asta Diakite menjadi salah satu korban atas peristiwa penembakan pada malam itu, dengan ratusan orang lain yang tidak berdosa. Dia sudah seperti saudra perempuan bagi saya sendiri,” imbuh pemain yang pernah bergabung bersama Chelsea dan Arsenal tersebut.
Diarra yang juga seorang muslim mengatakan bahwa dalam suasana terror yang terjadi kemarin, sangatlah penting bagi warga Prancis untuk bisa bersatu melawan terror.
“Tanpa membedakan warna serta agama. Marilah bersatu demi cinta, menghargai dan damai,”
“Semoga para korban bisa beristirahat dengan tenang,”
