Berita Politik – Pelantikan Ketua DPR Pengganti Novanto Terkesan Dipaksakan

Interupsi memberondong bersahutan saat pimpinan sidang paripurna DPR RI, Fahri Hamzah menyatakan sesi pembukaan masa sidang masuk ke agenda pelantikan Ade Komarudin sebagai Ketua DPR. Banyak anggota DPR yang berniat menyuarakan interupsi demi penolakannya atas pelantikan Ade menjadi pengganti Setya Novanto pada kursi DPR 1.

Ruhut Sitompul selaku juru bicara Partai Demokrat sampai beranjak dari kursinya lalu melenggang menuju mimbar podium demi menyampaikan interupsinya. Banyaknya anggota DPR yang melakukan interupsi bahkan membuat alat pengeras suara yang baru dibeli sampai mengalami masalah. “Kawan-kawan, tolonglah kita hormati dulu sahabat kita dari partai lain. Kita percayakan saja dahulu kepemimpinan DPR ini pada Fadli Zon serta Fahri Hamzah. Janganlah kita memaksakan kehendak, itu tak baik,” kata Ruhut, hari Senin (11/1).

Seperti yang dituturkan oleh penginterupsi yang lain, Ruhut juga berpendapat supaya pimpinan menunda agenda pelantilan Ade Komarudin serta memberikan kesempatan pada Partai Golkar guna menuntaskan masalah internalnya dahulu. Sayangnya, Fahri teguh berpegang kepada kesepakatan rapat konsultasi dari pengganti Badan Musyawarah. Pelantikan Ade Komarudin pun tetap terlaksana pada hari ini saat rapat paripurna pembukaan masa sidang.

Dibimbing sumpah jabatan oleh Ketua Mahkamah Agung, pelantikan rampung. Ade Komarudin pun resmi menjabat Ketua DPR. Fahri sebagai pimpinan sidang paripurna dinilai memaksakan pelantikan itu tanpa mempertimbangkan keabsahan partai Golkar yang masih saja dirundung dualisme. “Ada yang mengatakan kalau Pak Fahri ini sudah jadi negarawan. Kalau ingin jadi negarawan harusnya mau mendengar tiap suara yang disampaikan, bukan malah mengambil putusan sepihak,” kata legislator Golkar versi Munas Ancol, Melchias Marcus Mekeng dari mimbar podium paripurna DPR.

Penunjukan Ade Komarudin ini seperti yang dikehendaki oleh kepengurusan partai Golkar pimpinan Aburizal Bakrie ini dianggap sebagai wujud adanya keberpihakan pimpinan parlemen untuk pengambilan kebijakan. Sebab, Mekeng menjelaskan di saat yang sama kubu Agung Laksono juga mencalonkan Agus Gumiwang sebagai pengganti Setya Novanto yang diketahui mengundurkan diri dari posisinya pasca terjerat kasus PT Freeport belum lama ini.