Berita Politik – Johan Budi Dilantik Jadi Jubir Presiden

Bambang Soesatyo yang merupakan Bendahara Umum Partai Golkar versi Aburizal Bakrie memiliki pendapat bahwa Johan Budi Sapto Pribowo merupakan sosok cerdas lagi piawai memainkan opini publik. Ini ia sampaikan saat menanggapi Johan Budi yang dilantik menjadi staf khusus dalam bidang komunikasi Presiden RI Joko Widodo. Selain dari itu, Johan dianggap juga sanggup menjaga hubungan baik bersama media. Anggota dari Komisi Hukum DPR RI ini juga mengakui bahwa Johan Budi mempunyai akses yang amat baik bersama Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Maka, orang yang ada niatan memanfaatkan presiden pun harus berpikir 2 kali,” sebut Bambang Soesatyo dalam keterangan tertulisnya, hari Rabu (13/1). Johan Budi sudah menjabat juru bicara KPK nyaris 8 tahun dari 2006 sampai 2014. Selain itu, ia juga sempat menjabat Direktur Pelayanan Masyarakat KPK tahun 2008 sampai 2009 juga Kabiro Humas KPK dari 2009 sampai 2014.

Selanjutnya, Johan mendapat hadiah kenaikan pangkat tahun 2014 untuk menjabat Deputi Pencegahan KPK hingga akhirnya dipilih sebagai Pelaksana Tugas Pimpinan KPK tahun 2015 dengan Taufiequrrahman Ruki serta Indriyanto Seno Adji. Maka dari itu, dengan adanya Johan Budi di istana membuat makin banyak orang baik ada di sekeliling Presiden. “Bagi Golkar, makin banyak orang baik ada di sekeliling presiden, maka semakin baik pula bagi bangsa,” kata Bambang.

Kemarin (12/1), Presiden secara resmi menunjuk Johan Budi Sapto Prabowo menjadi staf khusus presiden dalam bidang komunikasi. Kelak, Johan bertugas mengkoordinasikan komunikasi pemerintah dengan jajaran humas di tiap kementerian, sehingga dapat memunculkan satu suara. Sementara Johan mengaku telah diminta secara langsung oleh Presiden guna membantu melaksanakan tugas negara selaku staf khusus dalam bidang komunikasi. Ia berpendapat, pengalaman saat di KPK dapat bermanfaat bagi pemerintah.

Teten Masduki yang merupakan Kepala Kantor Staf Presiden mengisahkan bahwa Presiden memang sempat ‘naksir’ dengan Johan Budi, sehingga segera mengutus Teten untuk meminta kepada Johan agar membantu kepala negara sebagai juru bicara. “Presiden memerintahkan saya agar berkomunikasi bersama Pak Johan perihak kemungkinan bisa membantu Presiden. Yang naksir adalah Presiden langsung, saat kami sedang mengobrol berdua,” kata Teten.