Berita Politik – Bahas Teroris, Petinggi Lembaga Negara Dikumpulkan
2 min read
Presiden RI Joko Widodo memanggil para pimpinan lembaga negara untuk melakukan konsultasi terkait isu-isu negara, termasuk halnya terorisme. Acara diadakan di Istana Negara dan dihadiri Wapres Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan beserta jajarannya, Ketua DPR Ade Komarudin dan Ketua DPD Irman Gusman. Nampak pula Ketua MA Muhammad Hatta Ali, Ketua MK Arief Hidayat, serta Ketua BPK Harry Azhar Azis.
Sementara dari kalangan menteri Kabinet Kerja bersama Presiden diantaranya Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PMK Puan Maharani, Mensesneg Pratikno, Mendagri Tjahjo Kumolo. Juga hadir diantaranya Menhan Ryamizard Ryacudu, MenkumHAM Yasonna Laoly, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, Seskab Pramono Anung, juga Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki.
Presiden Jokowi mengungkap kegembiraan sebab pada awal 2016 ini sudah dapat bertemu serta bersilaturahmi bersama para jajaran pimpinan lembaga negara untuk meneguhkan semangat, tekad, serta komitmen bersama demi membangun negara ke masa depan lebih baik. Selain dari itu, Presiden pun ingin membangun adanya sinergi antar lembaga negara, dan bertukar pikiran dengan cara membahas sejumlah penting di wilayah Indonesia. “Dalam momen ini saya ingin mengungkapkan beberapa hal. Yang pertama berkaitan ancaman terorisme. Belum lama ini, terjadi ledakan serta serangan di Jl Thamrin,” kata Jokowi saat mengawali pertemuan itu, hari Selasa (19/1).
Tak lupa, ia bersyukur atas diterapkannya tindakan sigap dari jajaran aparat keamanan, sehingga sanggup mengatasi aksi teror tersebut dengan cepat. “hanya hitungan jam aksi teror sudah dilumpuhkan oleh aparat keamanan. Saya kira tak hanya kita saja, namun dunia internasional pun juga sangat mengapresiasi hal ini,” ungkpanya. Sosok yang juga mantan Gubernur Jakarta tersebut mengaku sudah meminta kepada Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti agar segera memburu, menangkap, serta mengusut jaringan yang berhubungan dengan aksi terorisme ini. “Alhamdulillah, situasi saat ini juga sudah normal. Maka dari itu, momentum yang ada saat ini saya hendak mengajak untuk kembali, kita mengkaji penguatan instrumen untuk pencegahan tindak terorisme,” katanya.
