Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Politik – Fadli Zon: Said Jebak Novanto

2 min read

Fadli Zon selaku Pimpinan DPR menilai bahwa pelaku gaduh yang harusnya jadi sorotan publik ialah sang Menteri ESDM, Sudirman Said. Mengapa demikian, atas kuasa Said pulalah pihak Freeport memuluskan usahanya di tanah Indonesia. “Saya juga sudah bilang sama Novanto, laporkan saja Said sama polisi. Dia itu orang yang sebenarnya bermasalah,” kata Fadli pada sebuah diskusi Bilangan Cikini, di Jakarta, pada Sabtu (21/11).

Ia juga menyatakan bahwa  rekannya di parlemen itu, Setya Novanto sudah dijadikan korban operasi intelijen dan berujung ke polemik opini publik terkait tuduhan pencatutan nama Presiden sehubungan dengan perpanjangan kontrak dari PT Freeport Indonesia. Fadli berpendapat bahwa Novanto sudah dijebak sedemikian rupa agar terlibat di pertemuan yang sudah dirancang dengan matang. Ketua parlemen tersebut diundang Freeport lalu direkamlah percakapannya.

“Kesimpulannya adalah, ini jebakan berbentuk sting operation. Cara semacam ini sudah biasa dilakukan intelijen,” ujar Fadli. Fadli juga menyoroti bukanlah kebetulan kalau Presiden Direktur Freeport, Maroef Sjamsoedin memiliki hubungan erat dalam dunia intelijen. Sting operation dianggap menjadi jalan demi memuluskan penjebakan atas Novanto dalam pertemuan yang sudah direncanakan. “Namun cara ini sangatlah tak etis. Jika di Amerika, ini terbilang sebagai skandal besar. Yang bersangkutan ini bisa segera dipecat,” kata Fadli.

Penilaian Fadli akan adanya pertemuan jebakan ini juga bukan tanpa alasan. Dari hasil rembug bersama dengan jajaran petinggi Koalisi Merah Putih, Novanto sempat membeberkan adanya kejanggalan dalam rekaman percakapan yang terlanjur beredar ke publik itu. Novanto berpendapat, masih kata Fadli, hasil dari rekaman itu sudah banyak yang diedit serta ada banyak bagian dari potongan dialog yang kesannya sengaja disamarkan. Selain dari itu, Novanto juga sama sekali tak menyinggung adanya permintaan saham seperti yang digaduhkan pihak media.

Lepas dari semua itu, poin terpenting yang jadi rujukan ialah tak adanya pertemuan lanjutan atas percakapan yang terjadi tanggal 8 Juni 2015 itu. “Ini artinya, pertemuan itu tak menghasilkan apapun. Hanya percakapan yang omong kosong,” kata Fadli.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *