Berita Nasional – Waspada, 60 Titik Api Menghuni Hutan Jatim
2 min read
Wagub Jawa Timur, Saifullah Yusuf yang juga akrab disapa dengan panggilan Gus Ipul mengatakan bahwa terdapat sekitar 60 titik api yang membakar sejumlah hutan di wilayah pegunungan yang berada pada provinsi sebelah timur Pulau Jawa, Jawa Timur. Sementara yang menjadi penyebab dari kebakaran tersebut, kebanyakan murni dikarenakan unsur ketidaksengajaan serta faktor alam. Hal ini merupakan dampak dari terjadinya musim kemarau yang sedang terjadi.
“Berdasar informasi yang sudah kita terima untuk sementara ini, penyebab kebakaran dimungkinkan ada 2, yakni lantaran musim kemarau ini, lalu terjadi gesekan diantara kayu lawan kayu serta bekas dari api unggun,” kata Gus Ipul setelah menghadiri momen Pemantapan Program Keluarga Harapan Provinsi Jawa Timur yag digelar di Gedung Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, hari Selasa (27/10). Sejumlah gunung yang ada di wilayah Jawa Timur, memang bagian hutannya ada yang mengalami kebakaran. Gunung-gunung tersebut antara lain Gunung Lawu, Penanggungan, Argopuro serta Gunung Lemongan.
Maka dari itu, tokoh nomor 2 Jawa Timur ini pun mengimbau kepada semua pihak agar waspada dalam keadaan apapun yang dapat memicu kebakaran hutan. “Bukan sekedar faktor manusia saja yang perlu diwaspadai, tetapi juga keadaan alam lantaran musim kemarau ini.” Gus Ipul juga menambahkan “Untuk saat ini, tercatat ada sejumlah instansi semisal Basarnas, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), TNI, Polri juga masyarakat sudah berada di lokasi demi memadamkan keberadaan titik api. Selain itu, untuk saat ini masih belum perlu bomber water,” kata Gus Ipul.
Pada sejumlah gunung yang berada di Jawa Timur, dimana memiliki hutan yang terbakar, seperti yang ada di Gunung Lawu, papar Gus Ipul, api memang telah mengecil. Akan tetapi, pihaknya tetap menutup jalur pendakian. “Terkait penutupan jalur pendakian ini demi memperkecil peluang jatuhnya korban jiwa pada kawasan hutan yang sedang terbakar. Maka dari itu tetap kita imbau kepada para pendaki agar tidak naik terlebih dahulu. Sebab kondisinya sendiri saat ini masih belum memungkinkan,” pungkas Gus Ipul
