Berita Nasional – “Tom & Jerry” Serta Kartun Lain Akan Dihentikan KPAI
2 min read
Diberitakan bahwa pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sudah mendaftarkan sejumlah 3 kartun yang dinilai berbahaya serta 2 kartun lain yang termasuk di dalam kategori hati-hati, juga sudah meminta agar pihak stasiun TV untuk segera menghentikan penyiaran mereka. Susanto, Komisioner Bidang Pendidikan KPAI mengatakan bahwa daftar tersebut dibuat berdasar pada hasil pantauan dari KPAI serta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Sejumlah 3 judul yang dinilai berbahaya tersebut diantaranya adalah Tom & Jerry (tayang Antv, RCTI, serta Global TV), Little Khrisna (tayang Antv), kemudian Bima Sakti (tayang Antv). Di lain sisi, judul Spongebob Squarepants (tayang Global TV) serta Crayon Shinchan (di RCTI) termasuk di dalam kategori yang “hati-hati”.
Selain itu, menurut Susanto, sejumlah kartun ini berpotensi dapat memberi dampak negatif pada sikap, pola pikir, serta kepribadian dari anak Indonesia. “Meminta agar lembaga penyiaran segera menghentikan bentuk tayangan, pemberitaan, serta kartun bermuatan kekerasan baik fisik, psikis, sosial, kejahatan seksual, dan penggunaan senjata tajam serta benda keras lain guna menyakiti serta melukai orang lain,” ujar Susanto, pada hari Rabu (15/10/2014).
Susanto juga memberikan adanya contoh adegan yang memelorotkan celana menjadi salah satu dari adegan di dalam kartun berjudul Spongebob Squarepants yang mereka nilai tak pantas untuk dilihat anak-anak. Dia kemudian mengaku bahwa dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam menentukan bahwa tayangan Spongebob Squarepants serta kartun yang lainnya menjadi tayangan yang kurang pantas untuk anak-anak.
“Seluruh stakeholder agar dapat memberi masukan dengan lebih hati-hati guna mengategorikan suatu hal yang dianggap melanggar. Kami pun memperhatikan dulu terkait seberapa sering muatan yang berupa kekerasan tersebut tayang,” terangnya. Selain halnya kartun, kata Susanto, KPAI pun juga meminta agar pemerintah lebih memberikan proteksi terhadap online game yang juga mengandung adanya adegan berupa kekerasan. Seperti yang diketahui bahwa anak-anak cenderung meniru apa yag mereka lihat lebih cepat dibanding orang dewasa. Sedangkan dalam game online juga tak jarang menampilkan adegan berupa kekerasan yang juga kurang pantas jika dilihat anak-anak.
