Berita Nasional – SBY Serahkan Nama Calon Pimpinan KPK Pada DPR
2 min read
Diberitakan bahwa Presiden SBY segera memberikan hasil kerja dari Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ke pihak Dewan Perwakilan Rakyat, pada hari Kamis (16/10/2014). Hal ini dikarenakan bahwa masa jabatan dari SBY segera habis di hari Senin pekan depan. “Sudah diserahkan hari ini. Coba langsung saja ke DPR, Pak Dipo (Sekretaris Kabinet), Pak Sudi (Menteri Sekretaris Negara), dan Pak Djoko (Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan),” kata SBY ketika memerintahkan menterinya setelah menerima kedatangan dari Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK dari Kantor Presiden, di Jakarta, hari Kamis siang.
Pansel menyerahkan 2 nama kandidat, yaitu Busyro Muqoddas serta Robby Arya Brata. Kedua nama tersebut merupakan hasil dari seleksi yang panjang melewati 4 tahap penyaringan dan dilaksanakan Panitia Seleksi. Kelak, DPR dapat memilih satu guna mengisi posisi dari wakil ketua KPK. Busyro merupakan Wakil Ketua KPK pada tahun 2011 sampai dengan saat ini dengan masa tugasnya yang segera berakhir di bulan Desember nanti. Dia juga pernah menjabat Ketua KPK di tahun 2010-2011 serta Ketua Komisi Yudisial pada tahun 2005-2010.
Di lain pihak, Robby merupakan Kepala Bidang Hubungan Internasional Sekretaris Kabinet pada tahun 2011 sampai dengan saat ini. SBY tidak ingin untuk menunda dalam menindaklanjuti hasil kerja dari Pansel KPK tersebut. “Ini meupakan hari-hari terakhir saya sebab 20 Oktober saya sudah berganti. Dan masih ada waktu beberapa jam guna proses menuju DPR. Dan hal ini merupakan prioritas,” tegas dia.
SBY tidak akan merubah 2 nama dari Pansel KPK tersebut. Menurut pendapat SBY, Pansel KPK adalah orang profesional serta independen maka iapun percaya dengan penilaian mereka kepada pendaftar yang telah melewati seleksi. Presiden pun berharap supaya pemilihan pimpinan KPK tak dicampuri oleh kepentingan politik pada proses seleksi lanjutan pada tingkatDPR. “Ini sangat penting sebab sekali lagi, jika sudah bicara tentang KPK, seleksi terhadap calon pimpinan KPK, itu gampang sekali terjadi kecurigaan, jangan-jangan nanti ada kekuasaan yang ikut mencampuri seleksi,” ujar dia.
