Berita Nasional – Lima Kecamatan Diselimuti Abu Sinabung
2 min read
Berdasar pantauan wartawan, debu vulkanik yang secara rutin disemburkan Sinabung telah merusak komoditas holtikultura serta pangan pada 7 kecamatan di Karo. Sementara jumlah dari kerugian pertanian lantaran debu tersebut diperkirakan mencapai Rp 97,7 miliar. Pihak Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumut, M Roem menyatakan bahwa debu vulkanik dari gunung Sinabung menyebabkan pengurangan aspek produksi setidaknya 30 persen dalam sedikitnya terhadap 2.959 hektare kawasan pertanian.
“Sampai dengan saat ini masih belum puso, akan tetapi paling tidak dapat terjadi pengurangan produksi sejumlah 30 persen,” teang Roem dalam peringatan Hari Pangan Sedunia yang ke-34 Tingkat Sumut dari halaman Kantor Badan Ketahanan Pangan, pada hari Selasa (14/102014). Sampai hari kemarin, Sinabung memuntahkan material debu vulkanik. Pada situs milik Pemkab Karo, www.karokab.go.id, dilaporkan bahwa sampai dengan pukul 12.00 WIB, Sinabung erupsi hingga 3 kali.
Roem juga sempat mengatakan bahwa kawasan tanaman pangan yang seluas 2.959 Ha itu terdiri dari 35 Ha untuk tanaman pangan serta tanaman hortikultura yang seluas 2.924 Ha. Sedangkan tanaman hortikultura ini terdiri dari 2.063 Ha untuk sayuran, 860 Ha untuk buah, serta tanaman hias yang seluas 1 Ha dengan 7.500 pot. Roem mengatakan bahwa berdasar laporan Petugas Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan Pengamat Hama Penyakit (POPT-PHP), adanya debu vulkanik dari Sinabung telah menutup areal pertanian pada 5 kecamatan yakni Namanteran 364 Ha, Payung 50 Ha, Berastagi 389 Ha, Merdeka 1.401 Ha, serta Dolatrayat 651 ha.
Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa permukaan Danau Toba yang ada di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, semenjak Jumat sampai dengan Sabtu (11/10/2014), juga tertutupi abu vulkanik lantaran erupsi Gunung Sinabung dari Kabupaten Karo tersebut. Dari pantauan seperti yang dikutip oleh Antara, permukaan dari Danau Toba tak jelas jika dilihat dari pinggiran Jl. Lintas Sumatera (Jalinsum) pada kota obyek wisata Parapat, 120 km jaranknya dari Medan. Para pengemudi mobil maupun bus yang melintasi Jalan Negara pada Kota Parapat dapat dengan jelas menyaksikan debu vulkanik menutupi permukaan Danau Toba.
