Wed. Apr 12th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Terror Sarinah Menggunakan Strategi Mirip ISIS

2 min read

Saud Usman Nasution selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mengungkapkan bahwa terror bom yang terjadi pada kawasan Sarinah, Thamrin Kamis 14/1/2016 tergolong dalam bentuk baru. Karena terror tersebut dilakukan pada siang hari, pada ruang terbuka, ada ledakan bom bunuh diri serta memberondong warga dengan menggunakan senapan.

“Mereka telah mengilhami sebuah prinsip jihad yang keras dan pola pikir mereka kan sudah ada di alam akhirat. Mereka ingin melakukan jihad agar masuk surga. Mereka telah melupakan tentang adanya kehidupan yang mereka jalani di dunia. Sehingga mereka tidak begitu melihat apa yang menjadi resikonya,” ungkap Saud ketika dihubungi pada Kamis 14/1/2015.

Meskipun begitu, kelompok penebar terror bom di Sarinah itu termasuk ceroboh dalam menggelar aksinya. Sebab mereka berhasil dilumpuhkan hanya dalam waktu empat jam saja.

“Dia kan sudah mempelajari caranya melakukan penyerangan, hal itu juga bisa dipelajari lewat media social. Lalu dia juga belajar dalam membuat bom. Lalu mereka akan mencari Amaliah target. Dan menjelang Natal dan Tahun Baru kemarin kan banyak target Amaliah, namun karena aparat sudah siap semuanya, sehingga mereka tidak ada peluang untuk melakukannya,” jelas Saud.

Saud pun menduga bahwa terror yang terjadi di Sarinah adalah tangan panjang dari anggota ISIS, Bahrun Naim. Itu karena cara yang telah mereka pakai sangatlah mirip dengan strategi ISIS.

“Hal itu ada hubungannya dengan ISIS. Terlebih kan kelompok Bahrun Naim memang ingin menunjukkan diri bahwa mereka masih eksis serta ingin melaksanakan Amaliyahnya,” imbuhnya.

Mardigu Wowiek Prasantyo selaku pengamat terorisme menilai bahwa akan muncul terror susulan yang mungkin lebih sadis. Dia pun menduga bahwa gerakan dari teroris pelaku bom Sarinah itu sudah terorganisir serta perumusan strateginya telah dianilis jauh-jauh hari.

“Ini merupakan strategi jangka panjang. Ini merupakan serangan yang sudah terorganisir. Pastinya ada susulan, mengenai hal itu saya tidak ragu. Memang mereka tidak berpengalaman, namun sudah terorganisir. Mereka bukannya 7, namun masih ada 70 orang yang ada dibelakangnya. Sehingga kemungkinan pada serangan berikutnya mereka sudah belajar dan itu akan lebih berbahaya,” unjar Mardigu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *