Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Rekrut Anggota, Teroris Kerap Jajaki Panti Asuhan

2 min read

Yanto Mulya Pibiyanto selaku Ketua Umum Forum Panti Asuhan Nasional menjelaskan bahwa panti asuhan lebih rentan dimanfaatkan oleh jaringan teroris dalam hal perekrutan anggota baru. Maka dari itu, dirinya mengimbau kepada kalangan pengelola panti agar lebih waspada serta melakukan upaya antisipasi dini terkait masuknya pelaku teror. “Situasi pada sejumlah panti asuhan yang cukup tertutup dari pengawasan pihak luar maupun masyarakat menjadi rentan dimanfaatkan jaringan teroris guna menjalin konsolidasi serta kegiatan dalam panti asuhan,” papar Yanto berdasar pernyataan yang diterima wartawan pada Jumat (15/1).

Ia juga menjelaskan bahwa ada faktor potensial yang menjadikan panti asuhan sebagai pintu masuk terorisme, semisal dengan adanya penawaran pengasuhan anak, bantuan sosial serta bermacam bentuk yang lain. Hal ini, lanjutnya, jarang disadari oleh pihak pengelola panti dan jaringan teroris pun dengan mudahnya menyusup dalam panti asuhan.

Panti asuhan, sambungnya, juga menjadi sasaran potensial teroris sebab anak-anak yang ada di panti asuhan adalah anak terlantar yang tak mendapatkan asuhan secara langsung orang tua kandung. “Hal semacam ini kerap dimanfaatkan teroris dalam hal doktrin serta anak ikut dalam program yang dirancang oleh jaringan teroris itu,” sebut Yanto.

Ia mencontohkan seperti yang dilakukan oleh terduga teroris Used alias Said yang datang ke Masjid Panti Asuhan Dapur Yatim, Kampung Kerenceng, Bojong Malaka, Bale Endah, Kab. Bandung. Panti ini, papar Yanto, adalah panti Tanfidz Al-Qur’an yang pendidikannya berpotensi sudah diselewengkan oleh Said. Selasa (12/1) yang lalu, sebelum ledakan di Thamrin, Densus 88 Antiteror Mabes Polri memang meringkus Said (yang diduga kuat terlibat dalam jaringan ISIS) dari lokasi Panti Asuhan Dapur Yatim.

Pasca kejadian tersebut, Forum Panti Asuhan Nasional pun mengajak Dinsos Kab Bandung mengunjungi lokasi kejadian serta meminta pada pihak panti melakukan antisipasi serta deteksi dini terkait rawannya panti menjadi titik perekrutan teroris. “Selain itu, kami juga mengimbau kepada 8000 panti asuhan yang ada di Indonesia agar melakukan antisipasi dini dengan cara sosialisasi penanggulangan terorisme supaya kejadian serupa tak terjadi kembali,” lanjut Yanto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *