Berita Nasional Terkini – Capek Usai MOS, Siswa SMP di Bekasi Meninggal
2 min read
Kabar duka dari dunia pendidikan tanah air. Dikabarkan bahwa seorang siswa di SMP Flora, Bekasi, Evan Situmorang diberitakan meninggal. Berita meninggalnya Evan ini belakangan ramai dibahas dalam media sosial karena sang siswa tersebut meninggal usai ikut kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS). Maria Dagomez selaku Kepala Sekolah SMP Flora menegaskan bahwa murid-murid asuhannya memang melaksanakan MOS yang berjalan selama 3 hari, yaitu 7-9 Juli 2015. Pada daftar kegiatan MOS tersebut, tidak ada acara yang dianggapnya membebani siswa.
“MOS sekolah kemarin panitianya adalah siswa senior. Lalu pelaksanaan selama 3 hari, kegiatannnya semacam kuis, lomba menyanyi, semuanya gak ada yang di luar batas kemampuan siswa,” aku Maria pada media di Bekasi, hari Sabtu (1/8/2015). Ia menambahkan bahwa setelah MOS yaitu tanggal 12 Juli 2015, siswa diminta datang ke sekolah guna mengambil seragam. Diantaranya termasuk Evan yang kemudian libur sampai masuk lagi di 27 Juli 2015.
Pada tanggal 28 Juli 2015 kegiatan belajar telah dimulai. Evan juga masuk ke sekolah lalu mengeluh merasa sakit. Ia lalu minta izin ke kamar mandi dimana secara tiba-tiba kakinya terasa sakit dan tak dapat digerakkan. Mengetahui hal ini, teman-teman pun berinisiatif untuk mengantarnya ke kelas. “Ia ngaku kakinya sakit sampai tak bisa berjalan,” kata Maria.
Setelah itu, pihak sekolah lantas menghubungi pihak orangtua Evan. Tidak lama berselang, ibunda Evan pun tiba di sekolah. “Kami segera bertanya pada Ibu Evan lalu menjawab bahwa Evan memang memiliki riwayat sakit pada bagian kaki serta pernah dibawa di pengobatan alternatif,” papar Maria. Ibunda Evan pun segera membawa anaknya pulang. Tetapi karena sakitnya kian parah, Evan lalu dilarikan ke RS. Usai mendapat perawatan, Evan pun meninggal.
Maria bersikeras bahwa meninggalnya Ivan bukanlah lantaran ikut MOS. Sekolah malah merasa dirugikan atas adanya pemberitaan miring dalam media sosial yang berbunyi meninggalnya Evan dikarenakan ikut MOS. “Pihak sekolah mengharap supaya pemberitaan Media Sosial Facebook itu segera dihapus. Jika tidak dihapus, maka pihak sekolah yang akan mengirimkan somasi pada pihak yang menulis pada Facebook tersebut,” ancam Maria.
