Berita Nasional – Ratusan Sapi di NTT Mati, Disnak Adakan Investigasi
2 min read
Pihak Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur mengirimkan petugas guna menyelidiki kematian dari ratusan sapi yang ada di Desa Salbait, Molo Barat, Timor Tengah Selatan (TTS) pada beberapa hari belakangan. “Petugas telah kita kirimkan menuju lokasi sapi, supaya dapat diketahui apa sebab kematian dari sapi-sapi ini,” terang Thobias Uly, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur dari Kupang, hari Senin (27/10/2014). Thobias juga mengakui bahwa pengiriman petugas tersbut guna mengetahui penyebab dari kematian sapi serta mengambil langkah intervensi, guna penyelamatan sapi-sapi hasil bantuan itu.
Petugas baru bisa diterjunkan menuju daerah tersebut lantaran Disnak baru saja mendapat informasi itu dari berita yang ada pada media massa. Sedangkan pihak Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), lewat Dinas Peternakannya, masih belum dapat memberi laporan resmi sehubungan kejadian tersebut. “Maka dari itu, petugas pemerintah NTT baru kita kirimkan guna mencari tahu apa sebabnya,” terang Thobias. Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa sejumlah ratusan sapi dari Timor Tengah Selatan, NTT dilaporkan mati lantaran sumber pakan yang mana dijadikan sandaran hidup para hewan itu dilanda kekeringan sebab terjadinya kemarau pada saat ini.
Salah satu anggota dari DPRD NTT Timor Tengah Selatan, yaitu Jefry Unbanunaek saat dikonfirmasi secara terpisah terkait masalah tersebut, membenarkannya. Ia juga menjelaskan bahwa ternak sapi mati tersebut adalah hasil bantuan pemerintah pusat pada beberapa kelompok masyarakat yang ada pada kawasan itu. “Saya lihat secara langsung ternak sapi mati itu, ketika lakukan kunjungan kerja menuju Timor Tengah Selatan guna mensosialisasikan beberapa Perda produk pemerintahan NTT,” terang dia. Thobias juga mengatakan bahwa dampak dari kekeringan pada tahun ini amat dirasakan, alhasil hewan-hewan yang ada di padang penggembalaan dan kehabisan pakan pada akhirnya menjadi mati, lantaran tak lagi mendapat sumber pakan.
Jefry yang merupakan Ketua Fraksi Keadilan dan Persatuan DPRD NTT tersebut menyatakan bahwa kondisi daerah tersebut memang amat sulit guna mendapat pakan serta air guna kebutuhan ternak pada musim kemarau.
