Berita Nasional – Mulai Hari Ini, Pertamax Turun Harga
2 min read
Dikabarkan bahwa mulai hari ini, Minggu (15/5) pukul 00.00 WIB, PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak Pertamax Rp200 per liter untuk wilayah Pulau Jawa, Madura, dan Bali, sementara untuk daerah lain sebesar Rp300 per liter. Dalam rilisan dari Jakarta hari Minggu, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan bahwa penetapan harga Pertamax ini adalah kebijakan korporasi yang dilakukan berkala yang merujuk pada tren harga minyak mentah dunia. “Harga Pertamax turun, Rp200 per liter untuk Pulau Jawa, Madura, dan Bali, lalu Rp300 per liter di daerah lainnya,” katanya.
Wianda pun mencontohkan misalnya untuk wilayah DKI Jakarta sekitarnya, Pertamax akan dibanderol dengan Rp7.350 yang semula Rp7.550 per liter sementara untuk Surabaya turun yang semula Rp7.650 jadi Rp7.450 per liter. Sementara untuk harga Pertamax Kalimantan Timur yang turun Rp300 per liter yang awalya Rp8.000 jadi Rp7.700 per liter. Begitu pula, harga Pertamax Plus akan mengalami penurunan pula Rp200 per liter untuk Jawa, Bali, serta Nusa Tenggara Barat. Dan untuk wilayah lain turun Rp300 per liter.
Harga untuk Pertamina Dex, juga diturunkan seragam Rp300 per liter pada semua wilayah yang sudah ada bahan bakar berspesifikasi Euro 4 itu. Untuk Dexlite akan ditetapkan Rp6.650 tiap liternya. Pertamina juga akan menurunkan harga Pertalite sebanyak Rp200 per liter pada seluruh daerah di Tanah Air. “Pertalite Papua yang dulu dijual dengan Rp7.300 per liter, saat ini dijual di level Rp7.100 tiap liter,” urai Wianda.
Sedangkan harga Solar/Biosolar nonsubsidi pun tak luput dari penurunan harga, yaitu sebesar Rp300 per liter. Contohnya, pada wilayah Jakarta, Jawa Barat, serta Banten, BBM jenis ini akan turun harga dari awalnya Rp6.950 maka menjadi Rp6.650 per liternya. Pihak Pertamina, menurut Wianda, akan melakukan pemantauan secara ketat terhadap ketersediaan stok pada SPBU, mengingat bahwa penurunan harga semacam ini biasanya akan diikuti dengan konsumsi yang meningkat pula.
