Sun. Apr 16th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Kelanjutan Bentrok Antara TNI-Polri Di Batam

2 min read

Walaupun langakah investigasi Polri serta TNI sehubungan dengan bentrok yang terjadi diantara Brimob dengan TNI di Batam dinyatakan sudah selesai, namun kedua institusi tersebut masih belum mau untuk memberi keterangan terkait hasil temuannya. Meski begitu, Korps Bhayangkara memberikan sinyalemen bahwa pihaknya telah benar saat melaksanakan penggerebekan BBM ilegal meski pada akhirnya berujung pada bentrok Brimob dengan TNI.

Komjen Dwi Priyatno, Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) mengatakan bahwa melihat prosedur penggerebekan, jajarannya telah melaksanakannya sesuai dengan mekanisme. “Hal itu telah sesuai dengan prosedurnya, sudah ada surat perintahnya, pada surat perintah juga jelas bahwa dilakukan penyitaan, kemudian ada perlawanan. Kini pada KUHP jikalau terancam kan boleh saja, pada kondisi over macht, juga sudah mengeluarkan peringatan,” terang mantan Kapolda Metro Jaya tersebut dari Mabes Polri, di Jakarta, hari Jumat (3/10/2014).

Sehubungan dengan penggunaan senjata api tersebut, Dwi juga menjelaskan bahwa segala macam bentuk penggunaan terhadap senjata api pada proses penegakkan hukum diizinkan, tentu diikuti pula dengan beberapa tahap sebelum senjata digunakan. “Pada Perkap 1/2009, kan juga ada stepnya. Jika sudah mengancam Protap 1/2010. Untuk yang menghambat penyidikan juga bisa dikenai pidana pula,” kata Dwi. Disinggung terkait siapakah pihak yang telah menghalangi penyidikan dimaksud, Dwi pun menjawab bahwa yang menghalangi tersebut merupakan sekelompok masyarakat. “Memang ada sekelompok masyarakat menghalangi,” terang Dwi.

Sementara itu, Jenderal Gatot Nurmatyo, KSAD mengatakan bahwa kalau di dalam penyelidikan terbukti adanya anggota TNI salah maka mereka akan diberi hukuman yang berlipat. “Untuk siapa yang salah pasti dihukum berlaku serta akan ada hukuman tambahan dari AD. Sebab bagi pihak Angkatan Darat, lebih baik korbankan prajurit yang tak profesional ketimbang mencoreng nama institusi,” tegas Gatot ketika hadiri bintang-bincang bersama Danjen Kopassus dari Markas Kopassus, Cijantung, di Jakarta Timur, pada hari Kamis (25/9/2014) lalu. Hal ini adalah komitmen yang telah ditanamkan pada AD. Menurutnya lantaran segelintir prajurit yang tidak profesional ini, maka nama baik TNI dapat menjadi rusak pada mata masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *