Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Ini Penjelasan Adanya Pungutan di Balik Turunnya Harga BBM

2 min read

Seperti diketahui bahwa pemerintah menerapkan pungutan dana pada tiap liter penjualan BBM dari jenis premium serta solar. Dalam hal ini, PT Pertamina (Persero) pun menyambut baik upaya Pemerintah yang ingin menyisihkan dana hasil Bahan Bakar Minyak (BBM) demi dana ketahanan energi. “Ini bagus sekali,” ujar Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina ketika berbincang, di Jakarta, Kamis (24/12/2015).

Wianda mengatakan bahwa dengan adanya dana ketahanan energi ini, maka dapat mendorong pengembangan terhadap Energi Baru Terbarukan (EBT). Upaya ini sejalan dengan program dari pemerintah supaya Indonesia tidak hanya bergantung kepada energi fosil saja. “Sebab sudah ada dana khusus yang dapat digunakan demi pengembangan EBT,” kata Wianda.

Sebelumnya, Dirut PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto mengungkap keprihatinannya pada perkembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia, utamanya terhadap energi panas bumi (Geothermal). Ia prihatin jumlah pengelolaan industri serta orang lokal pada energi baru dan terbarukan tergolong minim. Hal ini menjadikan biaya pengembangan EBT Indonesia jadi lebih mahal.‎

Dwi lalu mempertanyakan kinerja dari lembaga pendidikan serta penelitian, yang bertanggung jawab atas ketertinggalan Indonesia dalam bidang penguasaan teknologi EBT. Dwi menjelaskan bahwa Indonesia mempunyai potensi besar dari energi panas bumi, sebab letak geografis Indonesia yang dikelililingi oleh gunung berapi, tetapi teknologinya malah dikuasai Selandia Baru. “Sedih dan prihatin, ke mana profesor UGM, ITB, ITS, dan lembaga riset yang lain, kalau kita memiliki Lemigas kemungkinan di masa depan bisa punya energi terbarukan,” kata Dwi.

Pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi yang mempertimbangkan nilai tukar rupiah serta harga minyak dunia. Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan bahwa harga premium turun ke Rp 7.150 per liter yang semula Rp 7.300. Ia juga mengatakan harga ekonomi premium awalnya Rp 6.950 namun pemerintah memungut dana Rp 200 untuk ketahanan energi. “Kami sisihkan Rp 200 tiap liter dari premium guna dipupuk menjadi dana ketahanan energi demi mengembangkan energi baru terbarukan,” kata Sudirman hari Rabu (23/12/2015).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *