Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Nasional – Heboh, Buku Pelajaran TK di Depok Berbau Radikalisme

2 min read

Pihak Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengaku menemukan buku pelajaran Taman Kanak-kanak (TK) berbau radikalisme di kawasan Depok. Benny Rhamdani sebagai Wakil ketua umum GP Ansor mengatakan bahwa penemuan ini berdasar pada laporan orangtua seorang murid TK tertanggal 19 Januari kemarin. Ia menjelaskan bahwa buku berbau radikalisme tersebut dikemas berbentuk metode belajar baca praktis.

Buku itu diketahui berjudul “Anak Islam Suka Membaca” terdiri atas jilid 1 hingga 5. “Kami telah mengirim surat pada Mendikbud (Anies Baswedan) serta Kapolri (Jenderal Badrodin Haiti), hari Selasa kemarin,” ujar Benny Ramdani. Pihaknya meminta kepada Kemendikbud serta Kepolisian bisa bersikap lebih tegas. Terlebih lagi, lanjut dia, buku-buku tersebut diajarkan pada anak-anak TK yang mana masih terlalu polos.

Mabes Polri pun mengklarifikasi temuan itu, dan segera memeriksa sejumlah saksi sehubungan dengan peredaran buku tersebut. “Memang di wilaah Depok terdapat kalimat-kalimat yang diduga mengandung ajaran bersifat radikal. Kami segera memanggil saksi sebab enggak bisa main begitu saja langsung mengklaim bahwa itu adalah radikalisme,” kata Irjen Pol Anton Charliyan, Kadiv Humas Mabes Polri, Kamis (21/1/2016).

Walau sudah mengetahui kabar itu, polisi masih belum bisa mengetahui pada bagian manakah kalimat dalam buku itu yang berbau radikalisme. Anton mengatakan bahwa sebelumnya Polri sempat menduga adanya 5 judul buku yang mengandung ajaran radikal. “Kami masih belum mengetahui pasti kalimat yang mana saja yang ada kandungan radikalisme itu. Dugaannya sendiri memang terdapat kalimat berunsur semacam itu, ada dalam 5 judul buku,” papar Anton. Saat ini Polri masih mendalami adanya dugaan itu.

Dalam buku itu tercatat ada 32 kalimat dimana mengarah kepada tindakan bersifat radikal, antara lain ‘gelora hati ke Saudi, sabotase, bom, Sahid di medan jihad, cari lokasi di Kota Bekasi. Lalu ada pula kalimat serta perkataan yang mengandung unsur radikalisme semacam ‘rela mati bela agama, gegana ada di mana, bila agama kita dihina kita tiada rela, basoka dibawa lari, selesai raih bantai kyai, kenapa fobia pada agama’.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *