Berita Nasional – Dari Cupang Jadi Sindikat Internasional

Diberitakan bahwa pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil meringkus 2 warga negara asli indonesia, yaitu Alex (39) serta Nico (39), disertai barang bukti berupa sabu yang tercatat seberat 6.566,9 kg. ternyata perkenalan dari keduanya berawal dari kegemaran yang serupa, yakni memelihara ikan cupang. “‎Alex serta Nico ini berteman dari setahun terakhir ini. Keduanya awalnya bertemu ketika bermain ikan cupang pada daerah Jakarta. Selama beberapa bulan kemudian, sosok Alex ini meminta pekerjaan serta menerima tawaran guna mengambil sejenis paket yang berisi narkoba dari sebuah lokasi yang berada di Surabaya, dan memperoleh imbalan yang cukup besar,” terang Dedi Fauzi Elhakim, Deputi Bidang Pemberantasan BNN,  ketika mengadakan jumpa pers dari kantornya pada Senin (18/8/2014).

‎Nico sendiri adalah seorang residivis atas kasus kepemilikan putau serta masih menjalani masa bebas bersyarat. Pada kasus tentan gpengungkapan narkoba kali ini, Nico ini dikendalikan oleh seorang WN asal Afrika yang saat ini sedang mendekam pada salah satu Lembaga Pemasyarakatan yang ada di Indonesia, LP yang sama dengan tempat Nico jalani hukumannya. ‎”Nico juga intens untuk berkenalan bersama sindikat internasional ketika menghuni sel sama,” katanya. Kemudian terus berlanjut hingga penangkapan ini.

Menurut keterangan yang didapat dari Dedi, pihak petugas masih terus mendalami serta mengembangkan kasus tersebut. Masih belum diketahui dari jalur manakah sabu tersebut dapat masuk Indonesia. Termasuk juga apakah sabu tersebut datang dari dalam maupun luar negeri. “Masih terus kita kembangkan, mungkin barang yang sudah di Indonesia, atau bisa juga dari luar negri. Namun diduga kuat bahwa barang ini datang dari Tiongkok,” ujarnya.

Dedi juga menjelaskan bahwa, sabu tersebut adalah narkoba dari golongan I berjenis Methamphetamine dengan kualitas yang nomor 1. Barang semacam ini juga dapt berkembang menjadi berbagai wujud narkoba. “Kualitas bagus, dan bentuknya nanti mungkin akan berbentuk pil atau apapun, masih bisa terus berkembang. Namun yang jelas adalah, semakin ia berbentuk tak orisinil, maka juga akan makin berbahaya kepada tubuh,” terangnya.