Berita Nasional – Candi Siwa Dibuka Usai 8 Tahun Dipugar
2 min read
Setelah mengalami rusak parah lantaran gempa yang telah menguncang wilayah Yogyakarta, pada 27 Mei 2006 silam, kini Candi Siwa yang ada pada Kompleks Candi Prambanan telah kembali dibuka bagi kunjungan wisatawan, pada Rabu (5/11/2014). “Jadi gempa pada 2006 yang lalu, sebagian Candi Prambanan mengalami rusak, termasuk diantaranya adalah candi Siwa,” kata Kepala Seksi Pelindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB DIY, Wahyu Astuti ketika ditemui dalam acara pembukaan pada Candi Siwa, Rabu (5/11/2014).
Wahyu juga menjelaskan bahwa dari hasil observasi, seluruh bangunan pada kompleks Candi Prambanan kedapatan mengalami adanya kerusakan struktural dan kerusakan material dalam jenis kerusakan yang sangat bervariasi. “Candi yang lain kita sudah mengetahui konstruksinya, sementara Siwa yang dulu dipugar oleh pihak Belanda pada tahun 1918. Maka perlu adanya penanganan secara khusus,” katanya.
Dalam rangka untuk merumuskan konsep dari penanganan yang dirasa paling tepat, utamanya pada Candi Siwa, dilakukan adanya penelitian yang cukup panjang sejak tahun 2007 sampai dengan 2012. Penelitian tersebut melibatkan tim dari BPCB DIY, UNESCO serta sejumlah staf ahli pada berbagai macam disiplin ilmu sebab Candi Prambanan telah ditetapkan menjadi World Wonder Heritage.
“Hasil dari penelitian disimpulkan bahwa fondasi Candi Siwa ini masih stabil. Penanganannya dilakukuan dengan cara injeksi penguatan terhadap struktur candi tanpa adanya pembongkaran total maupun konsolidasi,” lanjutnya. “Tahun 2013 sudah boleh namun masih dibatasi kunjungannya serta megenakan helm. Kan masih belum selesai pada waktu itu. Saat ini sudah selesai serta Candi Siwa adalah yang terakhir kali selesai,” terangnya. Turut hadir pada acara tersebut adalah Kacung Marijan, selaku Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Seperti diketahui sebelumnya bahwa ratusan retakan besar maupun kecil ada di nyaris sebagian besar candi. Maka dari itu, dengan alasan keamanan, Candi Siwa pun terpaksa ditutup. Pihak Kepala Balai Pelestarian dan Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta, Herni Pramastuti menyatakan tim masih terus berupaya untuk mengkaji tindakan apa yang paling tepat guna mengatasi kerusakan pada Candi Siwa itu.
