Berita Nasional – Bangkrut, Pengusaha Oli Gantung Diri
2 min read
Nasib yang tragis terjadi pada sebuah keluarga milik seorang pengusaha minyak pelumas yang ada di wilayah Sawah Besar, di Jakarta Pusat. Usai usahanya jatuh bangkrut pada beberapa waktu yang lalu, kini sang pemilik nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Sang pengusaha oli yang bernama Chin Andreas (49) tersebut didapati oleh sang kakak dan suami dalam keadaan badan yang sudah tergantung oleh ikatan tali pada bagian leher di hari Rabu (2/7) sekira jam 07.00 WIB. Ia diketemukan pada rumah orang tuanya yang ada di Jl. Dwi Warna III RT 03/9 di Kelurahan Karanganyar, kawasan Sawah Besar.
“Kejadiannya saat dini hari. Akan tetapi baru diketahui pada sekiranya jam 07.00 WIB,” urai Kompol Ronald Purba, Kapolsek wilayah Sawah Besar pada hari Kamis (3/7/2014). Kehadiran dari kakak korban yang bernama Tjhin Ay Khim beserta suaminya Gunawan Lizandi pada lokasi kejadian sebab merasa curiga atas kiriman pesan singkat yang telah diterima dan berasal dari Chin di malam harinya. Tidak seperti biasa, ayah dari 3 anak itu mengirim pesan yang isinya berupa permintaan maaf. Namun, Chin tak pernah melakukan kesalahan kepada kakaknya itu pada baru-baru ini.
“Sang kakak yang mendapatkan sms korban yang berisi kurang lebih ‘terima kasih buat kebaikan dari Cici selama ini, kini saya tak ada harapan lagi, kini saya ada pada dwiwarna, selamat tinggal Ci’,” tutur Iptu Samsul Bahri selaku Humas Polsek Sawah Besar. Mengetahui hal itu, sang kakak segera menghubungi istri dari korban, Efrida (47) dimana rumahnya tidak jauh dari tempat kejadian. Mereka pun melaporkan hal itu kepada pihak Polsek Sawah Besar.
Selanjutnya, pihak kepolisian pun melarikan jenazah Chin tersebut menuju RSCM guna melakukan proses autopsi. “Sedangkan hasil dari autopsi, keberadaan dari tanda-tanda penganiayaan memang nihil,” kata Bahri. “Berdasarkan keterangan dari saksi, ternyata yang bersangkutan ini merasa depresi lantaran usahanya bangkrut,” pungkasnya. Perasaan depresi telah membuat pelaku menjadi nekad melakukan aksi gantung diri tersebut.
