Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Mancanegara Terkini – Netanyahu Dinilai Persulit Perdamaian Dengan Palestina

2 min read

Pada masa kampanye, sosok Benjamin Netanyahu menyatakan ia tak akan sudi untuk mengakui Palestina sebagai negara. Saat ini usai Netanyahu dinyatakan terpilih menjadi Perdana Menteri Israel kembali, janji pada masa kampanyenya tersebut santer dikabarkan sebagai suatu rintangan berat demi solusi perdamaian bersama Palestina. Adalah Presiden AS, Barack Obama menyebutkan bahwa janji politik Netanyahu ini akan merubah situasi menjadi kian sulit.

Pada sebuah sesi wawancara bersama Huffington Post yang digelar di hari Jumat (20/3/2015) serta diterbitkan di hari Sabtu (21/3/2015), Presiden Obama menerangkan bahwa ia sudah lakukan percakapan telepon bersama Netanyahu di hari Kamis (19/3/2015), selang 2 hari pasca pemimpin Israel itu terpilih lagi. “Saya katakan padanya bahwa kami masih percaya terhadap solusi dari kedua negara merupakan satu-satunya cara demi menuju kedamaian jangka panjang di Israel, bila ingin untuk tetap jadi negara Yahudi yang baik serta demokratis,” aku Obama.

“Serta saya mengatakan padanya bahwa usai mengingat akan pernyataan-pernyataannya sebelum masa pemilu, ini akan sangat sulit demi mendapat titik temu yang mana orang-orang sudah serius percaya akan adanya kemungkinan untuk negosiasi (kedua negara)” pungkasnya. Sebelumnya diketahui bahwa Josh Earnest, Sekretaris Pers Gedung Putih mengatakan bahwa sebelum melakukan percakapan telepon itu, Obama sempat diam sejenak lalu mengatakan mengatakan AS dapat meninjau kembali kerjasama antara kedua negara (AS-Israel) dimana mencakup adanya penawaran dukungan kepadanya (Israel) demi resolusi PBB menyerukan pembentukan terhadap negara Palestina.

Diketahui bahwa resolusi ini ditentang Yerusalem, tetapi kalangan pejabat AS menyayangkan hal itu menjadi konsekuensi dari pernyataan Netanyahu. Setelah dinyatakan menang, Netanyahu menyatakan bahwa Likud akan membentuk pemerintahan baru beberapa minggu mendatang. Diperlukan kemampuan melobi ulung Netanyahu serta Likud guna menggalang koalisi partai, dan mencapai hingga mayoritas 61 kursi pada parlemen. “Kenyataan tak menunggu kita. Israel berharap kita bisa segera satukan kepemimpinan bagi mereka, sehubungan dengan keamanan, ekonomi serta masyarakat seperti yang jadi komitmen kami dan kami pasti melakukannya,” tegas Netanyahu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *