Berita Mancanegara Terhangat – Penjara Yaman Diserang Al-Qaidah

Kelompok al-Qaidah melakukan penyerbuan terhadap sebuah lokasi penjara yang berada pada provinsi Hadramaut, Yaman, di hari Kamis (2/3) serta melepaskan ratusan narapidana, yang mana termasuk diantaranya adalah satu dari dari petinggi mereka. Seperti yang diberitakan oleh situs media Albawaba, hingga lebih dari 300 napi berhasil kabur ketika militan al-Qaida menyerang penjara kota Mukalla itu. Satu diantaranya ialah Khalid Batarfi, seorang sosok senior dari kelompok bersenjata tersebut yang sudah dipenjara hingga 4 tahun lebih.

Salah seorang pejabat setempat juga mengatakan bahwa 2 sipir serta 5 rang napi tewas saat terjadi baku tembak diantara al-Qaidah melawan polisi. Batarfi merupakan salah seorang komandan pada al-Qaidah pada Semenanjung Arab, AQAP. Sosok tersebut juga sempat terlibat dalam peperangan lawan tentara Yaman pada tahun 2011-2012 silam ketika AQAP berusaha merebut wilayah selatan serta timur dari negara tersebut.

Seorang saksi mata yang tak mau disebut namanya sempat mengatakan bahwa ledakan serta pertempuran juga sempat terdengar usai militan menyerbu istana presiden yang berada di al-Mukalla imana erada pada sekitar 800 kilometer dari tenggara ibukota Sanaa tersebut. Saksi tersebut juga mengatakan bahwa kelompok penyerang itu juga memakai bom mobil demi mendobrak masuk menuju ke dalam komplek istana kemudian terlibat baku tembak melawan penjaga yang ada di dalamnya.

Unit kantor pemerintahan Mukalla sediri juga tidak lepas dari obyek serangan. Al-Qaidah memakai peluncur roket serta mortir saat pertempuran yang berjalan selama setengah jam tersebut. Selama beberapa bulan belakangan ini, kelompok militan al-Qaidah memang kerap lakukan serangan pada wilayah Yaman. Pada beberapa kali kesempatan, al-Qaidah uga nampak terlibat dalam pertempuran melawan militan Syiah Houthi yang kini iburu oleh koalisi Arab.

Kejadian kali ini terjadi saat kekacauan keamanan serta politik Yaman usai negara tersebut dikuasai oleh militan Houthi. Arab Saudi serta negara koalisi Timur Tengah diketahui sedang melancarkan kampanye serangan udara demi membantu Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi dalam mengusir pemberontakan Houthi yang diduga disokong oleh pihak Iran.