Berita Internasional Terbaru – Inilah Topan Maysak Yang Mengintai Filipina

Diketahui bahwa badai angin topan Maysak kini mulai bergerak ke kawasan Filipina serta diramalkan sampai ke wilayah daratan di akhir pekan. Gambar foto dari badai tersebut berhasil diambil oleh astronot asal Italia Samantha Cristoforetti di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Pada stasiun itu, kalangan astronot bisa melihat bagaimana kelak dahsyatnya badai yang satu ini, sebelumnya badai tersebut sudah mengobrak-abrik kawasann negara kepulauan Federasi Mikronesi (FSM), dimana ada 5 orang dilaporkan menjadi korban tewas.

Terkini, badai angin kencang yang dalam bahasa Jepang dikatakan dengan Taifun serta di bahasa Indonesia disebut denganTopan, yang lalu diberikan nama Maysak tersebut, mulai bergerak melintasi wilayah Barat Laut Pasifik ke arah Filipina. Astronot asal Italia, Samantha Cristoforetti lalu mengabadikan gambar badai tersebut ketika stasiun luar angkasa sedang melintasi wilayah Pasifik. Ia lalu mengupload fotonya di laman Facebook miliknya.

Salah seorang astronot NASA yang juga beerada dalam stasiun luar angkasa tersbut, Terry Virts, tidak ingin ketinggalan serta menulis pada akun Twitternya “Menyaksikan langsung mata dari topan ini – ini terbesar dari yang pernah saya saksikan. Nampak seperti ebuah lubang hitam pada film fiksi-ilmiah,” sambungnya. Di lain sisi, pihak berwenang pada Negara Federasi Mikronesia – yang mana terdiri dari 607 pulau kecil kepada pihak ABC memaparkan bahwa informasi terkait kerusakan asal badai tersebut masih dikumpulkan.

Pada kepulauan Yap dilaporkan bahwa terumbu karang Ulithi menjadi rusak usai diterjang angin 300 kilometer perjam. Marcellus Akapito, selaku staf kepresidenan FSM, menyatakan bahwa sementara ini diperkirakan 80 persen dari kepulauan Chuuk hancur. Chuuk merupakan pulau pertama yang diterjang oleh Topan Maysak tersebut. “Dampaknya pada kepulauan itu amat besar,” paparnya.

Saat ini topan tersebut menuju Filipina. Di saat sedang liburan Paskah akhir pekan, badai tersebut diperkirakan kan mencapai daratan pada negara kepulauan sebelah utara wilayah Indonesia tersebut. Berdasar dari perkiraan badan meteorologi Guam, sampai dengan hari Jumat (3/4/2015) badai tersebut masih akan ada dalam kategori “Super Topan”. Juga diperkirakan setelah mencapai daratan, kekuatannya akan menurun sapai ke kategori kedua, yaitu setara dengan kecepatan 175 km perjam.