Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Mancanegara – Tebusan Tak Dibayar, Abu Sayyaf Eksekusi Sandera Asal Kanada

2 min read

Militan Abu Sayyaf Filipina dikabarkan mengeksekusi seorang sandera dari Kanada, John Ridsdel. Ekstremis bersenjata itu membunuh John selang 5 jam pasca waktu tenggat pembayaran uang tebusan berakhir. Seperti yang dilansir AFP, Selasa (26/4/2016), John Ridsdel, Robert Hall (turis lain asal Kanada), kekasih Hall asal Filipina, beserta manajer resort Kjartan Sekkingstad dari Norwegia disandera kelompok Abu Sayyaf sejak 7 bulan lalu, yaitu 21 September 2015. Keempatnya diculik ketika menaiki yacht di kawasan perairan dekat kota Davao.

Selang 6 minggu dari insiden penculikan, kelompok Abu Sayyaf membuat video yang diupload ke media sosial dengan latar belakang hutan dan meminta tebusan untuk tiap sandera sebesar USD 21 Juta. Dalam video tersebut, nampak para sandera laki-laki dipaksa untuk berlutut. Setelah beberapa bulan, video serupa pun diposting yang memperlihatkan keadaan para sandera yang kian buruk.

Pada video terbarunya, kelompok tersebut mengancam segera menghabisi nyawa John Ridsdel jika uang tebusan USD 6,4 juta tak kunjung dibayar sampai 25 April 2016. Terbukti, hanya berapa jam usai masa tenggang pembayarannya habis, petugas keamanan Filipina melihat 2 orang yang bersepeda motor meletakkan sebuah kantong yang berisi kepala dekat pusat Kota Jolo, berjarak sekitar 1.000 Km dari selatan Manila. “Kami mendapati kepala di dalam kantong plastik,” ujar pejabat Polisi Provinsi Wilfredo Cayat.

Ridsdel merupakan sahabat Bob Rae, sosok politik kondang di Kanada. Ridsdel juga seorang mantan wartawan serta eksekutif bidang perminyakan. Pria yang memang hobi berlayar tersebut memutuskan hijrah ke Filipina dan mengelola tambang emas sampai masa pensiun.

PM Kanada, Justin Trudeau pun mengecam eksekusi ini serta menyebut ini merupakan aksi pembunuhan berdarah dingin. “Kanada mengutuk keras tindakan brutal yang dilakukan oleh kelompok itu terhadap para sandera. Ini adalah aksi pembunuh berdarah dingin. Tindakan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab para teroris,” kata Trudeau pada wartawan di sela pertemuan kabinet, seperti yang dilansir oleh Reuters, Selasa (26/4/2016).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *