Berita Mancanegara – Soal Kogalymavia, Charlie Hebdo Dimaki Warga Rusia

Publik Rusia pada akhir pekan kemarin riuh menghujat majalah satire yang terkenal kontroversial dari Perancis, Charlie Hebdo. Hal ini menyusul pemerintah Kremlin mengutuk terbitan Charlie Hebdo terbaru yang dianggap mencandakan kecelakaan pesawat Rusia pada wilayah Mesir. Chaelie Hebdo memajang 2 kartun satire pasca pesawat Kogalymavia dilaporkan jatuh pada kawasan Semenanjung Sinai, di Mesir pada 31 Oktober yang lalu serta menewaskan 224 penumpang beserta kru.

Satire pertama menampilkan gambar tengkorak penumpang berjudul: “Bahayanya (penerbangan) murah Rusia”. Sementara yang kedua menggambarkan puing pesawat jatuh dan menimpa kelompok militan bertuliskan “Angkatan udara Rusia semakin mengintensifkan serangan udara mereka.” Salah satu media sosial paling besar di Rusia, VK, melansir di hari Minggu (8/11), kartun Charlie Hebdo tersebut sempat jadi topik terbanyak dibahas tercatat hingga lebih dari 100 juta pengguna aktif di akhir pekan.

Sebagai balasan, warga Rusia pun mengekpresikan kemarahan mereka melalui media sosial lainnya semisal pada Twitter. “Sinisme sinting dan ejekan atas kenangan korban tragedi mengerikan,” dituliskan Anna Isayeva di Twitter. Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin menegaskan pada wartawan di Jumat lalu dimana kartun ini “murni menghujat” serta tak ada nilai demokrasi maupun kebebasan dalam berekspresi. Bahkan politisi Rusia secara bergantian muncul pada iaran TV pemerintah menyuarakan kritikan mereka.

Maria Zakharova selaku juru bicara dari Kemenlu Rusia lewat akun Facebook mengatakan”Masih adakah yang (mengaku sebagai) Charlie?” Merujuk pada “Je Suis Charlie (Saya Charlie)”, yang dipakai oleh editorial majalah bagi siapapun yang bersimpati usai orang-orang bersenjata membunuh 11 orang pada kantor pusat mereka bulan Januari yang lalu. Pertanyaan dari Zakharova tersebut disukai oleh 4.500 akun, tercatat sampai Minggu malam yang juga dikomentari oleh banyak orang, kebanyakan isinya berupa makian untuk Charlie Hebdo.

Ramzan Kadyrov, petinggi Chechnya juga menyatakan bahwa kartunis yang membuat 2 gambar tentang pesawat Rusia tersebut sangat tak manusiawi. Di lain pihak, Gerard Biard sebagai pimpinan redaksi Charlie Hebdo, seperti dikutip media Prancis berkelit dengan mengatakan bahwa tuduhan penghujatan itu “tak masuk akal.”