Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Mancanegara – Aksi Rusia Dinilai Paling Kejam di Suriah

2 min read

Lembaga Amnesty International mengindikasikan kejahatan perang yang dilakukan militer Rusia di wilayah Suriah. Kampanye serangan udara militer Rusia tercatat menewaskan ratusan korban sipil Suriah sejak 3 bulan yang lalu. “Sejumlah serangan sepertinya ditargetkan langsung pada warga sipil maupun objek sipil dengan cara menggempur daerah permukiman, tidak ada target militer pasti, bahkan pada fasilitas medis, memicu cedera serta tewasnya sipil,” beber Philip Luther, Direktur Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara seperti dilansir oleh AFP, Rabu (23/12/2015). “Serangan seperti ini mungkin berujung kepada kejahatan perang,” sambungnya

Maka dari itu, Luther pun menekankan pentingnya dilakukan penyelidikan mendalam. “Amat penting supaya dugaan pelanggaran diselidiki independen serta tak berpihak,” katanya. “Bukti menunjukkan pemerintah Rusia kemungkinan berbohong dan menutup-nutupi jumlah korban sipil serta rusaknya masjid oleh serangan mereka serta rusaknya rumah sakit sebab serangan lainnya,” kata Luther. Ia juga menyebut bahwa militer Rusia terbukti memakai senjata pemusnah massal yang sejatinya dilarang oleh dunia internasional. “Bukti menunjukkan adanya penggunaan bom cluster yang mana dilarang, juga bom unguided pada area permukiman yang padat penduduk,” sambungnya lagi.

Laporan dari Amnesty International terfokus pada serangan Rusia pada daerah Homs, Idlib serta Aleppo dari September sampai November. Setidaknya ada 200 sipil serta puluhan militan tewas oleh serangan Rusia. Amnesty menekankan bahwa Rusia selama ini mengaku bahwa militer mereka menyasar teroris Suriah. Tetapi belakangan, Rusia sempat menanggapi adanya kabar jatuhnya korban sipil dan menyangkal bahwa serangan mereka yang menewaskan warga.

Amnesty menyatakan salah satu kasus pada pasar di Ariha, Ibdlib, saat 3 rudal Rusia menghantam pasar tersebut hingga menewaskan 49 warga sipil yang tak diakui Rusia. Serta serangan Rusia yang lain pada wilayah Ghantu, Homs, di bulan Oktober lalu menewaskan 46 sipil, termasuk diantaranya 32 anak-anak serta 11 wanita. Di pihak lain, Syrian Observatory for Human Rights juga melaporkan bahwa serangan udara Rusia telah menewaskan setidaknya 2.132 orang dari bulan September yang lalu. Dari angka itu, sejumlah 710 orang adalah warga sipil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *