Berita Lokal – Rasa Solidaritas Napi Hanguskan Lapas Banceuy
2 min read
Kerusuhan pecah di Lapas Narkotika Kelas IIA Banceuy, Jl Soekarno-Hatta, Bandung, Jawa Barat. Para napi mengamuk lalu membakar penjara lantaran marah mengetahui ada kawan mereka yang tewas dibunuh. “Iya, rusuh dan katanya ada terbakar. Kita bergerak ke sana,” kata Kompol Reny Marthaliana, Kasubag Humas Polrestabes Bandung pada Sabtu (24/4). Akibat aksi ini, bangunan kantor lapas serta beberapa kendaraan hangus terbakar.
Irjen Jodie Rooseto, Kapolda Jawa Barat mengatakan seorang napi tewas dalam sel isolasi lantaran gantung diri dan bukan tewas dianiaya. Isu penganiayaan inilah yang lalu memancing amarah napi sampai terjadi aksi kerusuhan. “Kebakaran ini diakibatkan solidaritas warga binaan, setelah diselidiki, saya bertanya, ada seorang warga binaaan yang ditempatkan dalam sel khusus. Kemungkinan tidak terima dengan keadaan itu, semalam dia gantung diri, bukan lantaran dianiaya, juga bukan faktor kekerasan,” terang Jodie dari Lapas Banceuy.
Selain itu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pun turut menegaskan bahwa kerusuhan terpicu lantaran napi mengamuk setelah seorang kawan mereka tewas di dalam sel. Laoly mengatakan sang napi diduga melakukan transaksi narkotika lalu diamankan dalam sel khusus. “Ada seorang napi yang dipisahkan selnya. Tetapi pagi tadi, napi itu ditemukan meninggal gantung diri,” terang Laoly ketika dihubungi. Kemarahan napi pecah lantaran mengira kematian kawan mereka itu bukan karena gantung diri. “Tadi pagi, teman-temannya protes sebab menyangka ada yang salah dengan kematian sang napi,” lanjut Laoly.
Laoly mengatakan bahwa petugas yang minim jumlah kewalahan meredam para napi yang membakar bangunan lapas. Informasi terakhir, petugas lapas sudah berhasil menguasai napi yang telah mengamuk. Lantaran kejadian ini, Laoly pun membatalkan kunjungan di Lapas Cirebon dan segera berangkat ke Banceuy. Banyak aparat kepolisian yang berjaga di tiap sudut lapas. Warga binaan lapas lalu digiring menuju bangunan yang tak hangus serta dijaga oleh ratusan aparat Polrestabes Bandung serta Brimob Polda Jabar. Walau demikian, kemarahan para napi masih nampak jelas. Dari balik jeruji, mereka berteriak “dibunuh dibunuh”.
