Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Kriminal – Psikoseksual, Picu Pembunuhan PNF oleh AD

2 min read

Tersangka kasus pembunuhan bocah dalam kardus, AD akhirnya angkat bicara terkait pembunuhan sadis yang diawali dengan perkosaan serta pelecehan seksual kepada seorang anak 9 tahun di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Ia bahkan cukup stabil untuk mengisahkan lagi bagaimana proses dari awal pembunuhan yang telah ia lakukan, termasuk saat ia membuang jenazah gadis malang tersebut dengan cara membungkusnya dalam kardus.

“Saya mengajak korban masuk ke bedeng. Langsung saya suruh untuk masuk kamar lalu duduk di kasur,” ujar AD saat membuak ceritanya terkait pembunuhan itu di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, pada Sabtu (10/10) kemarin. Usai masuk dalam bedeng, korban kemudian diperkosa AD. Kepanikan melanda AD ketika korban malah berteriak dan menjadikan AD panik hingga mengambil kabel lantas menjerat PNF. “Saya ngambil kabel, lalu saya jerat sampai mati,” kata AD dengan perawakan yang tinggi besar berhias tato itu.

Kepanikan tersebut belum berakhir, AD lalu mengikat kaki korban yang sudah tidak bernyawa itu menggunakan kabel charger HP. Sementara barang milik korban seperti tas, buku pelajaran, serta rok dibakar. “Lalu saya masukan kardus, saya buang,” akunya. Kardus itu lalu ditemukan oleh warga pada Jumat (2/10) malam. Warga lalu melapor polisi hingga akhirnya pada Sabtu (10/10), Agus ditetapkan sebagai tersangka.

Dari hasil pemeriksaan kepolisan, tersangka AD diketahui mengidap kondisi psikoseksual. Apalagi, tersangka di hari Jumat (9/10) malam mengakui sudah melakukan segala perbuatan yang ditudingkan padanya. Selain dari itu, hasil pemeriksaan otopsi menunjukkan terjadinya penetrasi atas kelamin korban. “Kesimpulannya adalah pelaku mengidap gangguan psikoseksual,” terang Komisaris Besar Krishna Murti selaku Direktur Reserse Kriminal Umum dari Polda Metro Jaya, Sabtu (10/10).

Wakil Ketua dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Putu Elvina menerangkan bahwa para pengidap gangguan penyimpangan seksual ini akan sulit diindetifikasi orang. Orang tua pun harus selalu mengawasi anak mereka di lingkungan. “Psikoseksual akan sulit untuk identifikasi awam. Ini perilakunya nyaris sama atas perilaku yang normal. Tak ada gejala menonjol,” terang Putu ketika berbincang Sabtu (10/10).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *