Berita Internasional – Suriah Kian Hancur, Perundingan Segera Dimulai

Militer Suriah di hari Senin (25/1) kemarin berhasil merebut kota strategis yang ada di provinsi Deraa dari pendudukan kelompok oposisi. Perebutan kembali ini harus melalui pertempuran sengit. Dari keterangan lembaga Syrian Observatory for Human Rights dan dikutip oleh Reuters, kota bernama Sheikh Maskin ini bernilai sangat penting sebab menjadi jalur penyaluran pasokan antara ibu kota Damaskus menuju daerah selatan Suriah.

Pertempuran juga masih terjadi hingga ke bagian barat Sheikh Maskin. Kota tersebut berlokasi di perlintasan provinsi Suwaida, Quneitra dengan Damaskus ke wilayah selatan negara berkonflik tersebut. “Kota ini amat penting bagi kedua pihak. Mereka harus memperebutkannya hingga mati-matian. Dengan merebutnya, militer rezim Suriah sudah memutus jalur pemberontak pada timur serta barat Deraa,” terang Rami Abdulrahman, pimpinan Observatory yang berpusat di Inggris.

Observatory menjelaskan bahwa berdasar informasi dari pihak lokal, skala kehancuran pada kota itu sangat parah. Militer rezim Suriah melakukan serangan kepada pemberontak di kota Sheikh Maskin sejak akhir bulan yang lalu dengan dukungan serangan udara Suriah serta Rusia. Setelah merebut kembali kota ini, rezim bisa melakukan serangan ke target bukit al-Harra lokasi tertinggi di wilayah Deraa.

Selatan Suriah merupakan markas besar oposisi moderat yang sudah terpojok karena pencaplokan wilayah oleh ISIS di sebelah timur serta utara. Kelompok yang lain, Jabhat al-Nusra yang berkomplot dengan al-Qaidah pun masih berkembang di sebelah barat laut Suriah.

Sementara, perundingan solusi politik untuk perang Suriah dijadwalkan segera digelar di Jenewa di Jumat (29/01) dan dijadwalkan berjalan selama 6 bulan, sebut perwakilan PBB. Walau demikian, Staffan de Mistura, utusan khusus PBB mengakui bahwa perundingan terkait pihak-pihak yang berkepentingan masih tetap berlanjut. Gencatan senjata umum pun menjadi prioritas, selain halnya menghentikan ISIS beserta segala macam bentuk peningkatan bantuan kemanusiaan, paparnya.

Tercatat sudah lebih 250.000 orang tewas di wilayah Suriah selama nyaris lima tahun konflik berujung peperangan yang terjadinya semenjak protes kelompok oposisi kepada pemerintah rezim Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad.