Berita Internasional – Soal Gaza, Hamas: Israel Main Api

Level ketegangan yang terjadi diantara Israel dengan kelompok Hamas saat ini makin memanas. Dari juru bicara pihak Hamas, Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa Israel tengah bermain api. Sosok pemimpin Hamas, yaitu Khaled Mashaal juga menyerukan kepada dunia agar segera menekan pihak Israel supaya menghentikan agresinya kepada kawasan Gaza. Demikianlah seperti yang dilansir oleh kantor berita AFP, pada Kamis (10/7/2014).

Sejumlah pejabat Hamas lain juga ikut mengingatkan bahwa apabila para pasukan Israel mencoba masuk ke wilayah Gaza, maka anggota dari kelompok Hamas pun hendak menculik para tentara Israel itu. Ancaman tersebut dinyatakan usai pernyataan dari pemerintah Israel yang menyatakan bahwa pihaknya sudah mempertimbangkan berbagai macam opsi guna merespons segala serangan roket yang telah dilontarkan pihak Hamas. Opsi itu termasuk dengan dilakukannya serangan darat maupun invasi menuju wilayah Gaza dari tentara Israel.

Operasi militer yang dilancarkan Israel hingga kini sudah menewaskan sejumlah 43 orang, yang mana 22 orang diantaranya merupakan korban perempuan juga anak-anak. Sementara sejumlah 370 orang yang lain alami luka-luka pada operasi bernama “Operation Protective Edge” semenjak 8 Juli yang lalu. Ini menjadi situasi yang terparah pada Jalur Gaza semenjak 2012 silam.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu sudah mengingatkan bahwa serangan roket kepada komunitas Israel tidak akan dibiarkan begitu saja. “Maka dari itu, saya memerintahkan pihak militer guna memperluas operasinya kepada para teroris Hamas serta kelompok teroris lainnya pada kawasan Gaza,” kata Netanyahu. Ban Ki-moon, Sekjen PBB, menyebutkan krisis keamanan Gaza tersebut menjadi sebuah tantangan serius untuk negara-negara di Timur Tengah.

“Saya merasa khawatir akan besarnya gelombang baru dari kekerasan di Gaza, kawasan Israel selatan juga di Tepi Barat termasuk di Yerusalem Timur. Ini menjadi ujian yang paling kritis untuk wilayah itu, pada beberapa tahun terakhir ini,” kata Ban. “Gaza saat ini berada pada ujung pisau. Situasi kian memburuk, sangat memicu depresi yang dapat dengan cepat menjadikan situasi kian di luar kendali,” lanut pemimpin dari badan dunia tersebut.