Berita Internasional – Rencana Bom Menara Eiffel Digagalkan

Pihak Kepolisian Prancis mengaku telah berhasil menggagalkan sebuah rencana oleh kelompok militan yang ingin meledakkan bangunan Menara Eiffel, Museum Louvre, serta sebuah PLTN. Sesuai dengan yang dikabarkan oleh media lokal. Petugas dari Kepolisian Prancis mengatakan bahwa pihaknya mengetahui rencana tersebut usai memecahkan sejumlah pesan berkode diantara salah seorang tukang daging yang merupakan keturunan dari Aljazair dan berusia 29 tahun. Orang tersebut diketahui sudah tinggal pada kawasan bagian selatan Prancis.

Seorang tukang daging yang bernama Ali M tersebut bersama salah seorang petinggi dari kelompok Al Qaeda pada kawasan Maghibi (AQIM) dimana pada dunia maya lebih dikenal dengan sebutan Redouanne 18. Harian bernama Le Parisien, pada Rabu (10/7/2014), memberitakan bahwa di bulan April pada tahun yang lalu, Ali M telah dihubungi oleh salah seorang kontak Al Qaeda untuk dirinya. Waktu itu, Ali M memberi ide agar melakukan penyerangan terhadap PLTN di Prancis, juga pada pesawat terbang yang hendak tinggal landas, serta ciri khas dari kota Paris, diantaranya adalah Menara Eiffel serta Museum Louvre.

Bahkan Ali juga menyarankan agar menyerang orang-orang yang ada pada pasar maupun mereka yang berkunjung pada klub-klub malam, yang termasuk menjadi ajang kebudayaan dengan dihadiri oleh banyak penganut Kristen. Kemudian, anggota dari Al Qaeda tersebut juga menyuruh kepada Ali agar segera pergi ke Aljazair guna mendapat pelatihan militer. Usai Ali tersebut ditahan, pihak kuasa hukum dari pria tersebut mengatakan bahwa kliennya telah mengalami proses cuci otak.

Adalah Marc Trevidic, yang merupakan salah satu dari jaksa dalam kasus semacam terorisme yang sudah terkenal di Prancis, mengatakan bahwa kasus-kasus semacam Ali M ini sudah banyak tersebar pada pelosok Prancis. Pada bulan yang lalu, pihak kepolisian Prancis juga berhasil menangkap seorang yang bernama Mehdi Nemmouche, yang merupakan warga Prancis yang juga pernah berperang di Suriah, sebab telah membunuh hingga 4 orang pada Museum Yahudi Brussels di bulan Mei yang lalu saat ia sudah kembali dari medan perang Suriah.