Berita Internasional – Sidang Isbat Pemerintah Pada Hari Ini
2 min read
Lukman Hakim Sjaifuddin, Menteri Agama Indonesia berencana mengadakan sidang isbat pada hari ini, hari Jumat (27/6/2014). Gelaran sidang isbat itu guna menentukan jatuhnya tanggal 1 Ramadan pada tahun ini. Pada kantor Kemenag di Jakarta Pusat, sidang isbat tersebut berlangsung. “Sidang isbat akan kita gelar besok, dari Kemenag Thamrin,” terang Lukman pada Kamis (26/6/2014) saat sore hari.
Menurut penuturannya, gelar sidang isbat tersebut menyertakan sejumlah pihak yang mempunyai kewenangan serta kompetensi untuk penentuan tanggal 1 Ramadan. Sementara itu, isbat tersebut akan dimulai pada sekira pukul 16.30 WIB. Sejumlah ahli astronomi serta perwakilan dari pimpinan organisasi masyarakat Islam turut diundang menghadiri acara sidang isbat ini. “Perwakilan MUI turut kita undang juga, serta semua orang yang amat kompeten perihal penentuan dari awal Ramadhan,” katanya.
Di sisi lain, pihak Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag, Zubaidi mengatakan bahwa gelaran sidang isbat tersebut akan dilaksanakan dalam 3 sesi pada tiga lokasi berbeda pada gedung Kemenag.
Menurut Ketua Lajnah Falakiyah dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yakni KH Ahmad Ghazalie Masroeri dari Jakarta, hari Kamis (26/6/2014) kemarin menyatakan bahwa PBNU melaksanakan rukyatul hilal (menyaksikan bulan baru/hilal) dari seluruh kawasan Indonesia guna dilaporkan pada gelar sidang isbat. “Jika putusan dari sidang Isbat ini sesuai pedoman NU, kami pun mendukung, namun bila tidak sesuai, akan kami lakukan koreksi,” ujarnya.
Sedangkan Agus Suradika, ketua dari DPW Muhammadiyah Jakarta menyatakan 1 Ramadhan bertepatan 27 Juni 2014 pada saat petang, sebab tanggal tersebut hilal diprediksi telah terlihat walau masih setengah derajat. Dan menurut kalender Islam, penentuan awal hari dimulai pada saat maghrib. “Maka dari itu, Muhammadiyah mungkin melakukan tarawih pertama di hari Jumat malam. Dan puasa pertama dilakukan tanggal 28 Juni 2014,” urainya, pada Selasa (24/6/2014).
Ia juga menjelaskan guna menentukan awal dari Ramadhan, Muhammadiyah memakai metode hisab guna menentukan tanggal awal puasa. Ini mengacu pada zaman Rasulullah SAW yang masih belum menggunakan teropong. Maka tidak ada pilihan, objek bulan pun harus disaksikan mengguanakan mata telanjang.
