Berita Internasional – Prancis Lebih Perhatikan Ancaman Boko Haram

Militan Boko Haram semakin gencar lakukan serangan terhadap Nigeria serta sejumlah negara tetangga. Maka dari itu, Presiden Prancis, Francois Hollande mengatakan pihaknya siap menggelar pertemuan negara-negara guna membahas cara mengatasi Boko Haram. Hal itu diungkapkan Hollande setelah pertemuan bersama Paul Biya, Presiden Kamerun di ibukota Kamerun.

Kamerun adalah bagian dalam koalisi regional antara Nigeria, Niger serta Chad yang pada tahun ini sudah mengadakan kampanye memerangi Boko Haram. “Nigeria serta Kamerun harus menjalin hubungan baik… guna bekerja sama. Ini akan sejalan terhadap semangat yang kita buat pada pertemuan terakhir dari Paris demi menempuh keputusan penting terkait Boko Haram, dimana ancamannya semakin kuat,” kata Hollande sesuai yang dilansir oleh Reuters, pada Sabtu (4/7/2015).

“Kami siap mengadakan lagi pertemuan terbaru, saat para presiden memberi tanggalnya pada saya, yaitu tanggal konferensi maka kita dapat bertindak lebih baik dengan bersama-sama,” sambungnya. Diketahui sebelumnya yaitu pada bulan Mei 2014 lalu, Prancis jadi tuan rumah untuk pertemuan internasional yang dilaksanakan di Paris demi membahas penanganan Boko Haram.

Sejak awal tahun 2015, Boko Haram tercatat sudah merebut sebagian besar dari wilayah Nigeria arah timur laut serta memperluas serangan-serangan hingga ke negara tetangga dari Nigeria. Hal ini kemudian memicu kalangan pemimpin regional untuk mengambil aksi secara bersama demi menumpas pemberontakan Boko Haram yang sudah terjadi selama 6 tahun itu.

Belakangan ini, dilaporkan sedikitnya 200 orang tewas pada serangkaian pembantaian oleh Boko Haram tak kurang dari 48 jam. Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari pun menyebut bahwa kekerasan tersebut adalah tak manusiawi serta barbar. “Presiden Muhammadu Buhari memberikan kecamannya terhadap gelombang pembunuhan terakhir ini… dengan menyebutnya merupakan aksi paling tak manusiawi serta barbar,” bunyi pernyataan dari kantor kepresidenan.

Aksi pembantaian ini adalah yang paling parah semenjak Presiden Buhari diangkat di bulan Mei yang lalu. Ketika dilantik, Buhari bersumpah untuk memberantas pemberontakan Boko Haram, yang sudah menewaskan hingga lebih dari 15 ribu jiwa selama 6 tahun belakangan ini.