Berita Internasional – Pentagon Mengelak AS Ikut Gempur ISIS

Pihak Pentagon membantah keberadaan beberapa laporan yang menyatakan bahwa militer AS sudah membombardir sejumlah sasaran pada wilayah Irak utara di hari Kamis (7/8/2014) demi melumpuhkan militan ISIS. Huffington Post telah mengutip pesan yang di unggah pada Twitter dari John Kirby, sekretaris pers Pentagon, dimana menegaskan sejumlah laporan AS yang telah melancarkan serangan udara pada Irak “palsu”.

Kirby mengatakan tak ada tindakan semacam itu yang dilakukan. Pihak AFP yang juga mengutip dari pejabat senior AS yang tak disebutkan namanya menegaskan hal senada, yakni AS tidak  lakukan serangan udara terhadap Irak namun memang siap melakukannya usai muncul perintah Presiden Obama. “Untuk saat ini, tak ada serangan udara terjadi namun kami siap melakukan tindakan militer bila situasi menginginkan hal tersebut,” terang pejabat itu.

Pada Kamis pagi, New York Times memberitakan bahwa militer Amerika membom sejumlah sasaran pada kawasan Irak demi memukul mundur militan ISIS yang membuat suatu kemajuan besar beberapa hari terakhir ini. Menurut harian tersebut, laporan terkait serangan itu muncul pada media Kurdi, Kamis malam waktu lokal.

Militan ISIS berhasil merebut sejumlah desa serta kota, yang termasuk kota Kristen yang terbesar Irak, juga bendungan yang terbesar pada negara tersebut pada pekan yang lalu. Hingga puluhan ribu umat Kristen serta Yazidi terpaksa meninggalkan rumah mereka pada wilayah Irak utara usai ISIS menyatakan ultimatum pada anggota kelompok minoritas agama agar menjadi mualaf, membayar pajak atau memilih mati.

Beberapa laporan yang terbit pada hari Rabu menyatakan ribuan dari warga Yazidi terdampar pada suatu pegunungan yang tanpa persediaan makanan maupun air yang cukup. “Situasi itu mendekati semacam bencana kemanusiaan,” ujar Josh Earnest, juru bicara Gedung Putih, pada Kamis pagi. Ia juga menambahkan bahwa AS amat prihatin terhadap keselamatan para pengungsi tersebut.

Berdasar kantor Reuters, pihak pemerintahan Obama sudah menyetujui pengiriman bantuan kemanusiaan melalui jalur udara guna mememenuhi kebutuhan pengungsi yang telah terdampar akibat peperangan tersebut. Kantor berita tersebut juga menambahkan bahwa penerbangan pengiriman bantuan tersebut bisa dimulai kapanpun.