Berita Internasional – Korut Makin Berulah, Korsel dan Jepang Meradang

Korea Utara semakin meningkatkan aksi propaganda atas Korea Selatan yakni dengan siasat menerbangkan banyak balon berisi sampah tisu toilet, puntung rokok hingga sampah lainnya. Pemerintah Korea Selatan pun mengkhawatirkan akan muatan balon-balon yang sengaja diterbangkan di wilayah Zona Demiliterisasi (DMZ), sebab kemungkinan membawa material biokimia kategori berbahaya, seperti yang dilaporkan JoongAng Daily, hari Selasa (2/2).

“Saat kami membuka bundelan yang terjatuh di tanah, kami mendpatai plastik isi selebaran yang bercampur sampah,” kata seorang sumber di militer Korsel. “Dikhawatirkan Korea Utara bisa saja mengirim substansi biokimia demi melukai orang kami, tetapi setelah dianalisa, itu sekedar sampah.”

Sementara menurut sumber militer serta kepolisian, Pyongyang sudah menerbangkan balon berisi selebaran dari 12 Januari yang lalu, sebagai bentuk balasan aksi propaganda lewat pengeras suara oleh Korsel di daerah perbatasan. “Di sejumlah bundel, terdapat sampah puntung rokok, tisu serta sampah rumah tangga,” kata sumber dari kepolisian Korsel.

Korsel sendiri memulai kembali propaganda menggunakan pengeras suara yang dengan memperdengarkan musik K-Pop hingga siaran berita pasca klaim uji coba nuklir oleh Korut pada awal Januari yang lalu. Tak lama kemudian, pada Selasa (2/2) kemarin, PBB menyatakan bahwa Korut memberitahu bahwa mereka akan meluncurkan satelit di bulan ini. Di lain pihak, Korsel dan Jepang menuduh bahwa Korut sebenarnya ingin meluncurkan unit rudal jarak jauh.

Menhan Jepang, Gen Nakatani pada hari ini mengutus unit pertahanan rudal balistik agar selalu siap menjatuhkan roket Korut yang mengancam wilayah Jepang. Unit pertahanan dari serangan rudal balistik yang dimaksud diantaranya perusak Aegis di wilayah Laut Jepang hingga sistem rudal Patriot pada area darat, seperti yang dilansir oleh kantor berita Reuters, pada Rabu (3/2/2016).

Sehubungan ini, PM Jepang Shinzo Abe pun menyatakan bahwa dirinya segera bekerja sama dengan Amerika Serikat dan yang lainnya guna “mendesak keras” supaya Korut segera mengurungkan niatan peluncuran satelit atau rudal itu. PM Abe mengatakan bahwa rencana Korut ini merupakan langkah provokatif yang dapat mengancam keamanan.