Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Mancanegara – Terdesak di Irak Suriah, ISIS Incar Libya

2 min read

Sejumlah komandan senior ISIS menyelamatkan diri dari kawasan Irak dan Suriah menuju Libya. Pejabat di intelijen Libya menyatakan pada BBC Newsnight bahwa beberapa pimpinan ISIS saat ini ada di kota Sirte. Kota itu memang sudah dikuasai oleh ISIS dari tahun lalu. Sirte merupakan kampung halaman Muammar Gaddafi, mantan pimpinan Libya.

Beberapa pihak lain menyebut bahwa ISIS didukung loyalis Gaddafi. Tapi kepala intelijen Misrata, Ismail Shukri, menjelaskan pada Newsnight bahwa pimpinan ISIS yang terbanyak masuk ke Libya belakangan ini kebanyakan adalah orang asing. “Jumlah orang asing mencapai 70%. Dan mayoritas mereka asal Tunisia, Mesir, Sudan hingga Aljazair.” “Sedangkan yang berasal dari Irak merupakan mantan pasukan Saddam Hussein.”

Shukri menambahkan bahwa para komandan ISIS ini mengungsi ke Libya, lantaran terdesak oleh gempuran serangan udara pada kawasan Irak serta Suriah. “Mereka melihat wilayah Libya merupakan tempat berlindung.” Pejabat pemerintah yang ada di kota Misrata menyatakan bahwa mereka masih mempersiapkan serangan terhadap markas ISIS yang ada di Sirte tersebut.

Tetapi, dari kota Abugrein, di 120km selatan Misrata, tidak dapat diyakini terjadi serangan oleh pemerintah Libya terhadap target tersebut. Abugrein merupakan perbatasan wilayah Libya dengan ISIS. Komandan militer yang ada di Abugrein menyatakan bahwa tentaranya setia kepada Tripoli. Tetapi jumlah mereka hanya ada 1.400 orang dan tidak ada setengahnya dari kekuatan ISIS. Salah seorang komandan menyatakan butuh bantuan asing demi mengatasi ISIS.

Di lain sisi, perwakilan dari 23 negara, termasuk halnya Amerika Serikat juga Inggris, menggelar pertemuan di Roma, pada Selasa (02/02) yang lalu, demi membahas semakin meningkatnya ancaman ISIS terhadap Libya. Amerika menyatakan sudah mengirim pasukan khusus, dalam skala kecil, beberapa pekan belakangan. Hal serupa juga sudah dilakukan oleh beberapa negara anggota Nato yang lainnya.

Sayangnya, pasukan Libya yang ada di Abugrein dengan tegas mengatakan bahwa mereka tidak mau melihat tentara barat ada di tanah Libya. “Kamilah, orang Libya yang akan berangkat perang. Kami tidak butuh bantuan tentara asing,” kata beberapa tentara Libya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *