Berita Internasional – Kabut Asap Indonesia Rambah Singapura
2 min read
Pihak Badan Lingkungan Nasional Singapura (NEA) menyatakan bahwa polusi kondisi udara di Singapura merambat ke level yang tak sehat lagi di hari Senin, hal ini disebabkan oleh adanya asap kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia serta ditambah lagi dengan adanya perubahan dari arah angin. Asap berdatangan dari adanya pembakaran hutan Indonesia yang kemudian memenuhi udara serta menjadikan langit di Singapura dipenuhi kabut, sesuai yang dilaporkan oleh Reuters.
Pada tahun ini, Singapura sempat dinyatakan bebas dari asap, walau ada peringatan pada bulan Mei dimana kabut asap kali itu lebih buruk dari tingkat polusi udara tahun 2013 silam. Pihak otoritas Singapura menyatakan bahwa Indeks Standar Polusi dalam 3 jam memperlihatkan angka yang di atas 100, ini berartio bahwa level udara dianggap tak baik bagi kesehatan dan hal tersebut berlangsung sejak jam 1 pagi hingga siang hari.
Straits Times juga mengatakan bahwa warga yang meiliki penyakit paru-paru serta jantung dihimbau agar tak keluar rumah dulu. Pihak NEA juga memperingatkan di hari Minggu, apabila angin berhembus datang dari barat daya, maka wilayah Singapura dapat alami kabut asap dari aksi pembakaran hutan yang terjadi pada wilayah Sumatra, Indonesia.
Kabut yang telah menyelimuti Singapura pada bulan Juni yang lalu telah mengakibatkan indeks dari polusi udara merambat ke nilai 401. Di bulan Agustus, pihak parlemen Singapura telah merilis RUU dan usulkan adanya denda kepada para perusahaan yang telah menyebabkan adanya polusi, selain dari apa perusahaan tersebut beroperasi pada negara tersebut, masih akan dilihat lagi langkah hukum macam apa yang hendak diberlakukan bagi para perusahaan yang telah melanggarnya.
Di sisi lain, pihak Indonesia telah berencana melakukan penyemaian awan demi memadamkan adanya kebakaran hutan serta perkebunan pada wilayah Sumatera Selatan serta Riau yang sudah merambah Singapura tersebut. “Kami telah berkomunikasi bersama BNPB dan mulai pengaturan penyemaian awan. Pihak BNPB segera membuat panggilan,” kata Erwin Mulyono, ilmuwan di BPPT, yang ikut membantu strategi operasi penyemaian awan, kepada harian Strait Times.
