Berita Internasional – Digempur, ISIS Mundur Dari Kobani

Tercatat bahwa pasukan dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terpaksa mundur dari beberapa posisi dari kota Kobani, di Suriah, usai pihak koalisi mengadakan serangan udara pada Selasa malam lalu. Demikianlah disampaikan oleh Lembaga Pemantau HAM di Suriah, pada hari Rabu (8/10/2014). Direktur dari lembaga tersebut, Rami Abdel Rahman, menyatakan bahwa anggota dari militan ISIS terpaksa mundur dari sejumlah titik dari timur serta barat daya dari kota yang dikenal pula dengan sebutan Ain al-Arab tersebut. “Usai mundur, para militan ISIS nampak pada sebelah timur serta ujung selatan dari kota yang strategis tersebut, namun tak lagi terihat pada front barat kota,” kata Rami.

Mundurnya para pasukan ISIS tersebut, tamnah Rami, lantaran serangan udara dari koalisi yang telah menghancurkan posisi belakang dari pasukan ISIS dan mengakibatkan banyak anggota mereka yang tewas serta sedikitnya da 4 kendaraan mereka yang dilaporkan hancur. Seperti yang diketahui bahwa, pasukan ISIS telah memasuki kota Kobane di hari Senin (6/10/2014) malam, usai nyaris tiga pekan lamanya bertempur guna merebut kota strategis pada perbatasan Suriah-Turki tersebut. Di hari Selasa, pertempuran pun kembali pecah pada sebelah timur, barat, serta selatan dari kota Kobani, yang menjadi kota Kurdi yang terbesar ketiga pada Suriah.

Adalah Mustafa Ebdi, yang merupakan seorang jurnalis serta aktivis Kurdi asal Kobani, melalui akun Facebook-nya menuliskan bahwa pada jalanan di kawasan Maqtala pada sebelah tenggara dari Kobani dipenuhi dengan jasad anggota ISIS. Akan tetapi, Mustafa juga menambahkan bahwa ratusan dari warga sipil juga masih terjebak dalam kota dengan kondisi yang sulit serta memerlukan makanan dan juga air bersih.

ISIS tercatat mulai menyerang Kobani tertanggal 16 September serta dengan cepat menguasai kawasan pedesaan pada sekitaran kota itu dan mengakibatkan sedikitnya 18.000 orang terpaksa mengungsi. Berdasar data dari Lembaga Pemantau HAM Suriah, ada 412 orang yang tewas pada pertempuran walaupun diyakini pula bahwa jumlah dari korban yang sebenarnya bisa jauh lebih banyak lagi.