Berita Internasional – Di Irak, Militan ISIS Digempur Jet Tempur AS

Diberitakan bahwa pesawat tempur Amerika Serikat masih saja membombardir kawasan persembunyian dari militan Islamic State (IS) alias ISIS pada wilayah Irak. Gempuran udara ini dilancarkan usai Barack Obama, Presiden AS memberikan restunya, untuk memberantas kelompok ISIS yang kian merajalela. Pihak Pentagon ataupun Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa, AS sudah membombardir lokasi dari artileri militan IS yang mana juga dikenal sebagai ISIS pada kawasan Irak di bagian utara. Pihak AS memakai pesawat perang serta sejumlah pesawat tanpa awak miliknya.

Selang beberapa jam berlalu, menurut pernyataan Pentagon, unit pesawat tak berawak milik AS sempat menghancurkan suatu pelontar mortir yang diketahui milik kelompok militan IS. Sementara jet tempur menyasar konvoi dari kendaraan IS yang mana terdiri dari 7 unit kendaraan beroda empat. Operasi dari serangan udara AS pada wilayah Irak ini diawali dari pengerahan bantuan berupa makanan maupun air lewat jalur udara, untuk hingga ribuan orang yang lari dari dari militan IS dari Irak utara. Demikianlah seperti yang dilansir oleh kantor berita AFP, Sabtu (9/8/2014).

Ada banyak orang yang diketahui bersembunyi pada kawasan pegunungan Sinjar, hingga berhari-hari lamanya. Mereka yang dikenal sebagai warga etnis kecil Yazidi yang memilih menghuni lokasi dengan udara yang sangat panas dan tanpa ada suplai logistik hanya untuk menghindari serangan militan IS tersebut. Di hari Jumat (9/8/2014), Presiden Obama mengatakan bahwa dirinya sudah memberikan izin pada pesawat militer milik AS pada wilayah Irak untuk melakukan serangan udara, bila diperlukan demi mencegah apa yang ia sebut sebagai ‘genosida’.

Dilaporkan bahwa serangan udara itu juga dimaksudkan demi mendukung militer Irak menghadapi serangan dan gangguan dari para militan IS ataupun demi melindungi sejumlah personel AS yang sedang ada pada lokasi pertempuran. Dikatakan pula oleh Presiden Obama, sejumlah pesawat tempur AS pun juga akan segera menggempur militan IS bila mereka bergerak untuk mendekati kota Arbil yang menjadi lokasi konsulat AS serta sejumlah penasihat AS untuk pasukan Irak.