Mon. Apr 10th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Internasional – Dalam Beberapa Generasi Lagi, Populasi Korsel Diramal Turun Drastis

2 min read

Diramalkan hanya dalam waktu beberapa generasi lagi, populasi Korea Selatan mengalami penyusutan sampai sama sedikitnya dengan penduduk Swiss. Diketahui bahwa angka kelahiran pada negara tersebut hanyalah berada pada kisaran 1,9 dari tiap perempuannya. Riset yang dilakukan oleh sebuah lembaga riset nasional Seoul, Korea Selatan, menampilkan bahwa perkiraan dari pertumbuhan penduduk dengan jumlah 0 dapat terjadi pada Negeri Ginseng tersebut di tahun 2750 mendatang. Akan tetapi, di tahun 2136, negara ini diperkirakan hanya akan memiliki penduduk berjumlah sekitar 10 juta orang saja, dibanding posisi yang sekarang berjumlah 50-an juta orang.

Politisi yang berasal dari pihak oposisi, Yang Seung-jo, menjadi “pemesan” dalam riset ini. Berdasarkan riset itu diketahui pula bahwa turunnya angka kelahiran bisa terjadi lebih cepat pada sejumlah wilayah Korea Selatan daripada wilayah yang lain. Wilayah Seoul sendiri adalah wilayah yang diramalkan kali pertama mendapat pertumbuhan penduduk 0 tahun 2413. Adanya tren pada riset ini, sejumlah kota besar dapat mengalami gelombang pertama dari terhentinya kelahiran.

Persoalan terkait dengan populasi ini tidak sekedar mengancam wilayah Korea Selatan saja. Di tahun 2012, sebuah riset ang lain mengetahui adanya ancaman yang sama bagi wilayah Jepang. Namun, Negeri Matahari Terbit tersebut memiliki waktu yang lebih panjang ketimbang Korea Selatan sebelum akhirnya benar mengalami 0 kelahiran tersebut, yakni 1.000 tahun lagi. Sejumlah riset juga mendapati bahwa pemicu dari ancaman eksistensi populasi tersebut sebagian besar merupakan hal kesuburan. Angka dari kesuburan ini mengacu terhadap berapa banyak anak terlahir dari seorang perempuan.

Angka dari kesuburan rata-rata terhadap perempuan dunia diperkirakan terdapat pada rasio diantara 2,33 dengan 2,5. Diperlukan rasio angka dari kelahiran 2,1 demi menjaga tingkat populasi dunia untuk saat ini. Namun masalahnya adalah sejumlah negara yang ada di kawasan Asia Timur justru mencatatkan angka kelahiran yang di bawah nilai tersebut. Ditambah lagi bahwa sejumlah negara maju, semisal Amerika Serikat, Perancis serta Swedia ternyata juga memiliki masalah yang sama pula.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *