Berita Internasional – China Respon Uji Coba H-Bomb Korut
2 min read
Pemerintah China akhirnya memberi reaksi keras atas aktivitas uji coba bom hidrogen yang sudah dilakukan oleh Korea Utara (Korut). China juga berencana memanggil Dubes Korut di Beijing guna membahas langsung masalah ini. Uji coba H-Bomb (bom hidrogen) oleh Korut ini juga memicu gempa dengan kekuatan 5,1 Skala Richter (SR) dan turut dirasakan sejumlah negara tetangga semisal Korea Selatan, Jepang hingga China. Uji coba ini juga memicu kecaman dari banyak pihak, termasuk halnya negara Barat.
“Saya sudah mengatakan kalau pemerintah China menentang tegas aksi uji coba ini. Kami pasti akan memanggil Dubes Korea Utara guna memberikan peringatan keras,” kata juru bicara Kemenlu China, Hua Chunying, sat mengadakan konferensi pers dan dilansir oleh media Rusia, sputniknews.com, pada Rabu (6/1/2016).
Selain itu, Hua juga menyeru pada Korut agar bersedia bertindak sesuai kewajibannya pada wilayah non-proliferasi nuklir. “China kembali meneguhkan posisinya dimana Semenanjung Korea harus diterapkan denuklirisasi serta proliferasi nuklir yang perlu dicegah demi menjaga perdamaian serta stabilitas di kawasan Asia Timur,” kata Hua yang juga dilansir oleh kantor berita China, Xinhua. “Kami juga mengimbau supaya DPRK (Korut) bersedia memegang komitmennya terhadap denuklirisasi, serta menghentikan segala tindakan yang kemungkinan semakin memperburuk situasi,” sambungnya.
Perdamaian serta stabilitas di Semenanjung Korea serta kawasan Asia Timur, dilanjut Hua, menjadi perhatian dari banyak pihak. Ditegaskan pula, China telah bertekad untuk mempercepat proses denuklirisasi Semenanjung Korea serta menuntaskan isu nuklir melalui jalur perundingan.
Pemerintah Korut mengklaim telah berhasil mengdakan uji coba bom hidrogen di hari Rabu (6/1) sekira pukul 10.00 waktu Korea. Gempa pun terdeteksi pada kisaran 19 kilometer dari timur laut Sungjibaegam, di dekat lokasi fasilitas nuklir Korut. Sebelumnya, Korut juga sudah melakukan uji coba nuklir hingga 3 kali yaitu tahun 2006, 2009 serta 2013. Bom hidrogen dianggap senjata yang paling merusak dan disebut bom paling kuat daripada bom nuklir. Untuk sebuah bom hidrogen maupun perangkat termonuklir, memakai fusi untuk reaksi berantai yang dapat memicu ledakan lebih kuat.
