Berita Dunia – Tolak Aturan Muslim, Denmark Sediakan Menu Daging Babi
2 min read
Dewan kota Randers, Denmark telah memutuskan bahwa pada setiap kantin yang ada di kota tersebut, boleh untuk menyediakan menu hidangan dengan bahan dasar daging babi. Keputusan tersebut sebagai bentuk dari penentangan kepada pengungsi muslim yang ada di sana.
Keputusan tersebut muncul setelah pada tahun 2013, mantan perdana menteri Denmark telah mengkritik hilangnya menu daging babi pada sejumlah tempat untuk penitipan anak. Meskipun sebetulnya, hanya terdapat pada sebagian kecil saja, tempat penitipan anak yang tidak menyediakan menu olahan daging babi. Tetapi kelompok yang anti imigran tersebut, memakai isu tersebut guna kembali mengangkat tradisi kuliner serta budaya Denmark, sebagaimana yang telah dilansir dari koran The Daily Mail pada Rabu 20/1/2016.
Isu mengenai para pengungsi ini, pada pekan sebelumnya memang kembali mencuat. Setelah para politisi terlibat debat tentang masalah apakah para pengungsi itu layak untuk dimintai pungutan demi membayar tempat penampungan yang mereka tinggali atau tidak.
“Kami akan memastikan bahwa anak-anak di Denmark serta para kaum muda masih bisa makan babi pada tahun mendatang,” ungkap Frank Dogaard salah satu anggota dari Dewan Kota kepada Randers Amtsavis.
“Kami pun hanya ingin memastikan saja apabila daging babi tersedia pada setiap institusi yang memang menginginkannya. Hal ini bukal mengenai percaya ataupun tidak pecaya terhadap para pemimpin institusi,” ujar Norgaad.
Dewan kota pun menuturkan bahwa tujuan mereka bukannya memaksa orang untuk makan babi serta menantang keyakinan ataupun agama sesorang. Tetapi Partai Rakyat Denmark (DPP) yang terkenal anti imigran mengungkapkan bahwa larangan untuk makan babi di Denmark merupakan hal yang tidak bisa diterima.
“DPP telah bekerja demi budan serta identitas nasional Denmark. Termasuk juga dalam budaya makan, dengan demikian kami sudah menentang tentang nilai-nilai Islam yang sudah mendikter apa saja yang boleh dimakan untuk anak-anak,” ungkap Martin Henriksen selaku juru bicara DPP pada akun Facebook miliknya.
[ada survey yang telah dilakukan oleh tabloid Ekstra Bladet, terdapat hanya pada 30 tempat dari 1.719 tempat penitipan anak yang tidak ada atau tidak menyediakan menu olahan daging babi. Serta hanya tersedia menu halal untuk kaum Muslim.
