Tue. Apr 11th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Dunia Terpopuler – Insiden Penembakan di Tunisia, Pelaku Adalah Anggota ISIS

2 min read

Pihak kepolisian Tunisia telah menembak 2 pelaku penembakan pada Museum Nasional Tunisia. Pihak ISIS mengakui kedua orang itu adalah anggota mereka. Hal tersebut diungkap pihak ISIS lewat tayangan video yang diunggah secara online. Satu dari potongan kalimat pada video itu berbunyi, “Kedua ksatria ini dari Negara Islam, mereka dipersenjatai menggunakan senjata otomatis serta granat, menyasar Museum Bardo pada wilayah ibukota,” seperti yang dikutip oleh Strait Times, pada Jumat (19/3/2015).

Pasca pengakuan itu, ISIS pun juga sempat mengancam segera lakukan serangan dengan skala lebih besar lagi. Penembakan brutal pada lokasi museum nasional di Tunisia dikatakannya sebagai tahap awalnya saja. Pihak kepolisian lokal mengatakan ada 3.000 warga Tunisia sudah berangkat ke Irak, Suriah serta Libya demi berperang bersama kelompok ekstrimis. Hal tersebut dikhawatirkan dapat memicu akan terjadinya peperangan hebat.

Melalui Kantor Presiden diketahui bahwa pasukan keamanan berhasil meringkus 4 orang yang berhubungan secara langsung terhadap operasi terorisme seta 5 orang yang kuat dugaan mempunyai keterkaitan dengan organisasi teroris. Kepresidenan jugamengatakan segera mengerahkan militernya pada kawasan kota-kota besar usai serangan terhadap museum itu. “Namun kita tak berada pada daerah pengepungan,” ujar seorang sumber dari kepresidenan.

Akibat aksi kejam ini, kancah internasional kian geram. Presiden Beji Caid Essebsi pun berjanji akan memerangi ekstrimis tersebut tanpa ada rasa belas kasih. “Sampai napas terakhir,” pekiknya. “Orang Tunisia akan bersatu demi menghadapi kebiadaban,” terang pemimpin dari partai oposisi Islam Ennahda, yaitu Rached Ghannouchi. Sementara itu, pihak dewan HAM PBB juga menegaskan bahwa militan ISIS sudah melakukan kejahatan genosida kepada minoritas Yazidi Irak. Atas hal ini, PBB menyerukan ISIS agar diseret ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) guna diadili.

Laporan dari PBB yang berdasar pada wawancara terhadap 100 korban lebih serta saksi mata dari tindak kekejian ISIS, mengatakan pada Dewan Keamanan PBB agar mengajukan kasus ISIS ini pada ICC agar diadili mealui jalur hukum. Demikian yang dilansir oleh Reuters, pada Kamis (19/3/2015).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *