Sun. Apr 9th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Berita Dunia Teraktual – Teka-Teki Serangan Serentak di Prancis, Kuwait dan Tunisia

2 min read

Diketahui sebanyak 3 serangan yang terpisah di Prancis, Kuwait serta Tunisia terjadi secara bersamaan. Dilaporkan pula bahwa 2 serangan diantaranya diakui oleh kelompok militan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Ada dugaan bahwa ketiga serangan tersebut telah dikoordinasi. John Kirby selaku juru bicara Deplu AS, mengatakan bahwa 3 serangan tersebut saat ini masih diselidiki. Hingga kini, masih belum ada tanda keterkaitan atau dugaan terkait koordinasi pada 3 serangan terpisah tersebut. “Belum ada indikasi pada level taktis, membuktikan serangan ini telah terkoordinasi,” tegas John Kirby sesuai yang dilansir oleh Reuters, pada Sabtu (27/6/2015). “Amat jelas dan terang, bahwa kesemuanya adalah ulah teroris,” sambungnya.

Aksi penembakan pada hotel Imperial Marhaba di Tunisia yang secara brutal menewaskan hingga 38 orang. Di pelaku adalah mahasiswa lokal bermur 23 tahun, Saifeddine Rezgui yang kemudian tewas terkena tembakan polisi. Sementara bom bunuh diri pada masjid Syiah, Imam al-Sadeq dari Kuwait ketika salat Jumat tercatat menewaskan 27 orang serta mengakibatkan 227 orang terluka. Pelaku bahkan ikut salat dengan jamaah yang lain hingga meledakkan dirinya.

Serangan Tunisia serta Kuwait diklaim dilakukan ISIS. ISIS mengatakan pelaku penembakan Tunisia adalah anggotanya Abu Yihya al-Kairouni. Sementara di Kuwait, ISIS mengakui anggotanya sebagai pelaku yaitu Abu Suleiman al-Muwahhid. Sementara serangan lain di Prancis menewaskan 1 orang  usai dipenggal pelaku di lokasi pabrik gas di Saint-Quentin-Fallavier. Kepolisisan Prancis membekuk pelaku yang bernama Yassin Salhi. Pelaku juga sempat diselidiki polisi lantaran dicurigai terlibat radikalisasi serta berhubungan dengan aksi Salafi. Walau begitu, Salhi tak pernah terlibat dalam aksi terorisme secara nyata.

Ketiga serangan tersebut terjadi pada bulan suci Ramadan dimana ISIS sebelumnya menyeru pada para simpatisan dan anggotanya agar meningkatkan serangan ketika Ramadan. “Saya belum yakin hingga penyidik sampai ke tahapan dimana mereka mengetahu secara pasti apa yang telah memotivasi tiap serangan ini serta sejauh mana momentum Ramadan ini sebagai faktornya. Masih terlalu dini jika dibahas saat ini,” kata Kirby.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *