Bentrokan Atas Penolakan Pemagaran Lahan di Urut Sewu Akibatkan 16 Warga Terluka

Bentrokan Atas Penolakan Pemagaran Lahan di Urut Sewu Akibatkan 16 Warga Terluka – Bentrokan yang terjadi di kawasan Urut Sewu, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah mengakibatkan warga terluka karena terkena pukulan anggota TNI.

Bentrokan terjadi terkait penolakan warga atas pemagaran yang dilakukan oleh TNI di wilayah Urut Sewu. Kegiatan pemagaran sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir.

Pemagaran rencananya akan dilakukan sepanjang 22,5 KM di wilayah Urut Sewu, Kecamatan Bulus Pesantren yang diklaim sebagai tanah milik negara.

Hingga kini, perebutan tanah antara TNI dengan warga terus berlanjut dan belum juga menemukan solusi.

TNI bersikeras mengklaim tanah itu milik negara yang bisa digunakan TNI untuk pelatihan militer. Namun warga juga mengklaim tanah itu milik warga.

Pada Rabu (11/9/2019) siang, ratusan warga menggelar aksi penolakan di lokasi pemagaran yakni di Desa Brencong, Kecamatan Bulus Pesantren.

Koordinator aksi, Widodo Sunu Nugroho mengatakan bahwa kami hanya meminta pemagaran dihentikan sebab tanah itu milik warga dan sudah memiliki sertifikat.

Dalam aksi penolakan, ada belasan warga yang mengalami luka-luka akibat terkena pukulan tongkat TNI, bahkan ada yang terkena peluru karet. Kemudian warga meninggalkan lokasi dan menuju ke pendopo bupati Kebumen untuk menuntut keadilan.

Sementara itu, salah seorang warga Parito (32) mengatakan keributan bermula ketika aparat TNI memukul salah satu kaki warga dan selalu menembakkan senapan laras panjang.

Akibatnya, ada sekitar 16 warga terluka pada bagian kepala, tangan, badan serta kaki. Kemudian mereka meminta visum et repertum kepada petugas medis Puskesmas Bulus Pesantren yang akan menjadi bukti atas luka yang dialami mereka.

Warga berharap konflik perebutan tanah di kawasan selatan Kebumen bisa segera diselesaikan secara adil.