Kabar Kesehatan – Pencegahan Sejak Awal Penyakit Kanker Oleh YKI
2 min read
Semakin bertambahnya jumlah kanker di Indonesia. Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof DR dr Aru Wicaksono Sudoyo SpPD, K-HOM, FINASIM FACP mengatakan bahwa, untuk mencegah berkembangnya penyakit kanker di Indonesia bukan menggunakan obat canggih. Namun, menggunakan edukasi dan juga deteksi dini. Berbagai penyakit akan mudah di sembuhkan jika mengetahui sejak awal, jadi bisa langsung di obati sebelum kanker tersebut menyebar keseluruh tubuh.
Aru juga menjelaskan ada beragam edukasi untuk pencegahan guna menurunkan tingkat risiko terkena kanker. Bisa dimulai dari mengubah gaya hidup yang sehat, seperti berolahraga, menjaga berat badan agar tetap ideal, serta mengonsumsi berbagai makanan sehat dan juga bergizi seimbang.
“Tiga komponen tersebut sangat berpengaruh untuk menurunkan risiko terkena kanker,” jelas Aru saat konferensi War on Cancer South East Asia di Jakarta, Rabu (21/03/2018).
Edukasi pencegahan kanker yang dilakukan oleh YKI saat ini mempunyai 96 cabang, biasanya mereka menggerakan masyarakat untuk melakukan pencegahan kanker melalui berbagai acara seperti PKK. Acara-acara ini dapat memberikan pengetahuan kepada seluruh masyarakat dalam menjaga kesehatan dan menjaga pola hidup sehat.
“Keuntungan YKI adalah banyak pimpinan cabang itu orang-orang pemerintahan, jadi jauh lebih mudah dalam pengelolaannya. Edukasi kanker bisa dengan ikut serta kegiatan Pemda dan PKK,” ujar Aru.
Selain dengan selalu menjaga pola hidup yang sehat, deteksi dini kanker juga sangat penting dilakukan. Hal tersebut dilakukan agar penyakit kanker bisa terdeteksi dalam stadium awal, jadi pengobatannya juga lebih mudah dan maksimal.
“Kanker yang ditemukan dalam stadium dini dapat disembuhkan. Jadi penting sekali papsmear, periksa IVA (Inspeksi Visual Asetat), SADARI (Periksa Payudara Sendiri) itu akan menentukan kemudian. Kalaupun ada kanker atau tumor, ditemukan dalam di stadium amat dini,” kata Aru.
Penyakit kanker di Indonesia saat ini sudah cukup meningkat, banyak sekali pasien yang meninggal dunia akibat penyembuhan yang terlambat. Dari data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2013, prevalensi kanker yaitu 1,4 per 1000 penduduk dan sebelumnya adalah 1 per 1000. Sungguh angka cukup tinggi. Dengan adanya edukasi dan juga deteksi dini, pihak YKI berharap jumlah penduduk yang mengidap penyakit kanker dapat berkurang setiap tahunnya.
