Tue. Jun 27th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

27 Santri yang Mengalami Keracunan Massal di Bandung Barat Sudah Membaik

2 min read

Sejumlah 27 santri yang mengalami keracunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Islamiyah, Desa Mandalamukti, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, telah dilaporkan membaik.

Para santri juga telah dipulangkan sesudah melalui perawatan intensif baik di Puskesmas ataupun di RSUD Cikalongwetan. “Alhamdulillah seluruh santri yang dirawat telah membaik serta diizinkan pulang, kata Hernawan Widjajanto yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat.

Sebelumnya, 27 santri terkena keracunan massal disinyalir karena makanan yang mereka makan beberapa saat sebelumnya. Para santri tersebut terdiri dari 12 orang santri mendapatkan perawatan di Puskesmas, 4 santri mendapatkan perawatan di RSUD Cikalongwetan serta 16 santri menjalani berobat jalan.

Beruntung dari seluruh santri yang mendapati keracunan tak satupun dalam situasi buruk. seluruhnya dilaporkan membaik sesudah memperoleh infus dari Puskesmas serta RSUD Cikalongwetan.

“Penyembuhan cepat lantaran daya tahan badan mereka kuat. Ditambah umurnya masih muda. lebih-lebih pengurusan pun cepat alhasil tidak sampai terdapat yang dehidrasi,” ujar Hernawan.

Dari hasil pengecekan petugas kesehatan, para santri ini sempat mengeluh gangguan pencernaan yaitu mual, muntah-muntah sampai diare sehabis mengonsumsi makanan sarapan di pondok pesantren. Mereka mengonsumsi nasi, ayam suwir, serta mi instan yang disajikan oleh pihak Ponpes buat makan pagi.

“Saat ini kita masih menanti hasil ujilab dari Labkesda Jabar. contoh yang kita ambil yaitu, nasi, ayam suwir, mi instan, contoh muntahan, serta air yang dipakai buat memasak,” ucap Hernawan.

Masalah tersebut diakui Revalina Julianti (14) salah seorang santri yang juga mendapati keracunan makanan setelah memakan sarapan pagi dari sajian itu.

“Saya makannya sedikit telat. Kemarin pagi itu saya mengkonsumsi nasi, ayam dan mi. memang mempunyai riwayat mah pula,” ujar Revalina di Puskesmas Cikalongwetan.

Revalina pun tak berani menetapkan dari mana sumber makanan yang membuat dia keracunan, karena ratusan santri lainnya pun mengonsumsi sumber makanan yang serupa. Pada hari tersebut, Revalina mengatakan tak cuma memakan makanan sajian sarapan aja, dia pun mengonsumsi jajanan kaki lima yang dijual di sekeliling pesantren.

“Tiap hari minggu itu memang terdapat agenda kunjungan dari wali santri, jadi memang banyak yang menjual jajanan. Dari pihak pesantren pun membolehkan buat jajanan tertentu di hari Minggu. Kemarin saya pernah jajan eskrim,” ucap Revalina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *