Fri. Apr 14th, 2023

kabaraku.com

Berita Terkini, Sinopsis Film Terbaru 21, Olahraga Sepakbola

Unik Aneh – Tokoh-Tokoh Star Wars Mengidap Gangguan Jiwa?

2 min read

Memang benar bahwa film dari genre fiksi ilmiah dibuat hanya berdasar pada rekaan sang penulis ceritas saja. Tetapi ternyata tak semudah itu bagi kalangan ilmuwan kesehatan jiwa saat dihadapakan pada film Star Wars. Film yang sudah dibuat hingga beberapa episode ini ternyata bisa dijadikan sebuah bahan diskusi yang sangat serius. Kalangan ilmuwan ini mengatakan bahwa nyaris seluruh tokoh yang ada pada film Star Wars menunjukkan suatu kondisi psikopatologis.

Bagi para psikiater ini, Star Wars bisa jadi bahan menarik guna didiskusikan atau dimanfaatkan sebagai uatu materi dalam memperkenalkan bermacam gangguan kejiwaan pada para mahasiswa. Sebut saja sanga antagonis Darth Vader, dikatakan memiliki gangguan Borderline Personality Disorder sebab selalu memperlihatkan emosi negatif. Dengan latar belakang yang kelam serta dikatikan disosiasi, sebuah fase pada gangguan kejiwaan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).

Selain Darth Vader, ada juga C-3PO yang sangatlah kaku dan disebut menunjukkan gejala yang dinamakan Obsessive-Compulsive Personality Disorder. Lalu ada Chewbacca yang kerap memilih kekerasan untuk menyelesaikan segala masalah dikatakan mewakili kondisi Impulsive Control Disorder. Lalu adakah tokoh dalam film Star Wars yang bisa dikategorikan seorang psikopat?

Ternyata ada, tokoh tersebut ialah Jabba the Hutt. Tokoh yang dinilai sangat kejam serta minim akan empati. Kalangan psikiater berpendapat bahwa memanfaatkan tokoh-tokoh film guna memperkenalkan gangguan kejiwaan memiliki banyak keuntungan serta tak hanya sekali ini saja dipakai. Menggunakan tokoh dalam film, mereka dapat sangat membahas banyak hal tanpa tergantung pada pasien asli dimana kerahasiaan mereka juga wajib dijaga.

“Terdapat suatu sejarah panjang dalam memanfaatkan karakter tertentu demi membantu para mahasiswa mengenali konsep dalam kesehatan mental,” terang Susan Hatters-Friedman, psikiater asal University of Auckland, yang dikutip oleh Dailymail, pada Kamis (17/12/2015). Susan mengatakan bahwa tokoh-tokoh ini juga amat membantu untuk berdiskusi beragam pendekatan-pendekatan ketika mendiagnosis para pasien. Contohnya, saat mereka membahas bagaimana cara berbicara Yoda yang belum jelas apakah itu memang disengaja ataukah ada hubungannya dengan gangguan syaraf.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *