Timur Tengah – Tragedi Mina, Iran Desak Saudi Transparan

Pemerintah Iran membantah adanya tudingan telah mempolitisasi insiden Mina. Iran menegaskan pihaknya sekedar ingin adanya transparansi pihak Arab Saudi pada penanganan tragedi Mina yang telah menewaskan hingga 700 orang lebih, dimana ratusan diantaranya jemaah asal Iran. “Republik Iran tak ingin mempolitisasi insiden Mina, hanya saja, menyerukan akan penerimaan tanggung jawab serta transparansi penuh dengan cara menghormati kejadian ini,” tegas Wakil Menlu Iran Urusan Hukum dan Internasional, Seyyed Abbas Araqchi, yang dilansir oleh PressTV, pada Sabtu (3/10/2015).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Araqchi pada pertemuan antar Menlu negara-negara yang menjadi anggota Organisasi Kerjasama Islam (OIC), New York pada Kamis (1/10) waktu AS. Hal ini juga demi menanggapi adanya kritikan dari Menlu Saudi, Adel al-Jubei yang menuduh Iran sengaja mempolitisasi insiden Mina. Hingga kini, pemerintah Iran meyakini ada 464 jemaahnya tewas pada insiden Mina di hari Kamis (24/9) yang lalu. Sementara jumlah korban tewas pada tragedi mengerikan ini ada 769 orang.

Araqchi menyatakan bahwa seminggu usai insiden Mina, hingga lebih dari 200 jemaah dari Iran masih dinyatakan hilang dan diduga tewas. Keluarga dari para jemaah tersebut tetap saja menanti kabar terkait nasib orang-orang tercintanya. Pemerintah Iran, lanjut Araqchi, meminta kepada Saudi agar mau memikul tanggung jawab, demi memenuhi kewajiban serta mengambil langkah demi menghindari insiden serupa terulang kembali di masa depan. Araqchi mengatakan, insiden seperti ini dapat dicegah.

Sementara itu, demi merespon pernyataan Iran tersebut, Menlu Jubeir menegaskan bahwa Saudi sudah berusaha untuk selalu transparan untuk penanganan tragedi tersebut. Jubeir juga menegaskan bahwa penyelidikan juga terus berlangsung serta menegaskan bahwa pihak yang bertanggung jawab dalam tragedi Mina ini juga akan dihukum. “Kami memperoleh pelajaran dari kejadian ini serta mengambil semua lankah yang diperlukan demi mencegah musibah seperti ini terulangnya kembali di masa depan,” kata Menlu Jubeir yang dikutip IRNA.

Terbaru, pesawat pertama yang memuat 104 jenazah tragedi Mina sudah mendarat di Teheran. Pemulangan jenazah korban dari Iran ini terealisasi usai sempat terjadi sejumlah penundaan.